Hari Kebebasan Pers Sedunia : Begini Tema WPFD 3 Mei 2023

Pekanbaru, Literasiaktual – Hari Kebebasan Pers Sedunia (WPFD) diperingati pada 3 Mei 2023. Tema WPFD tahun ini menandai peringatan 30 tahun keputusan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memproklamirkan Hari Kebebasan Pers Internasional, dengan pesan “Membentuk Masa Depan Hak Asasi: Kebebasan berekspresi sebagai pendorong semua hak asasi manusia lainnya”.

Tema ini mewakili visi inspiratif untuk masa depan di mana hak asasi manusia dijamin melalui karya jurnalis dan pendukung kebebasan berbicara. Serta memberikan penghormatan kepada para jurnalis yang meninggal dalam menjalankan profesinya. Dan disisi lainnya untuk merayakan prinsip dasar kebebasan pers, melakukan evaluasi kebebasan pers secara global, membela media dalam mengungkapkan kebebasan.

Baca juga 26 April 2023, Hari Kesiapsiagaan Bencana : Siap Untuk Selamat

Baca juga Hari Pendidikan Nasional Di Peringati Tanggal 2 Mei, Siapakah Sosok Ki Hajar Dewantara?

Bagir Manan menulis dalam bukunya “Pers bukan pranata (institution)yang kebal terhadap hukum. Pers tidak berada di atas hukum (above the law). Siapapun dapat berkeberatan atau menggugat pers. Namun demikian, hendaknya penegakan hukum (law enforcement) terhadap pers, bukan untuk membelenggu apalagi mematikan pers, tetapi sebagai cara memelihara dan memebesarkan tanggung jawab dan disiplin pers. Dengan misi yang demikian betapa penting tata cara menegakkan hukum, termasuk terhadap pers”.

Ucapan Hari Kebebasan Pers Sedunia tahun 2023, seperti ;

1. Kebebasan media massa atau pers harus diarahkan agar dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan khalayaknya, bukan hanya sekadar untuk membebaskan media massa dan pemiliknya dari kewajiban harapan dan tuntutan masyarakat. – Denis McQuail
2. Kemerdekaan pers bukan saja sebagai nikmat atau rahmat, tetapi dapat menjadi malapetaka kalau tidak dipergunakan sebagaimana mestinya, tidak dipergunakan secara bertanggung jawab dan disiplin. – Prof. Dr. Bagir Manan, SH., MCL
3. Bagi pers, yang dipersoalkan adalah ukuran dan wujud konkret pembatasanpembatasan tersebut. Setiap pembatasan, akan secara langsung bersentuhan dengan kemerdekaan pers, sebagai salah satu prinsip asasi dalam demokrasi dan hak asasi.
4. Pers yang kuat harus menjadi bagian dari kekuatan publik, bukan menjadi penikmat kekuasaan belaka. Selama pers memiliki keterpaduan yang sehat dengan publik, selama itu pula pers akan menjadi bintang penunjuk di masa kelam sekalipun.
5. Kemerdekaan pers terjaga, bukan sematamata karena kita berhasil membuat aturan yang menjamin kemerdekaan pers. Bukan pula karena pers mempunyai hak protes. Tidak kalah penting, ada kemauan pers untuk menggunakan kemerdekaan pers dengan penuh tanggung jawab dan disiplin.
6. Kebebasan berbicara memberi kita hak untuk menyinggung orang lain, sedangkan kebebasan berpikir memberi mereka pilihan untuk tersinggung atau tidak – Mokokoma Mokhonoana
7. Saya masih percaya bahwa jika tujuan Anda adalah mengubah dunia, jurnalisme adalah senjata jangka pendek yang lebih cepat – Tom Stoppard
8. Satu-satunya keamanan dari semuanya adalah kebebasan pers – Thomas Jefferson
9. Rakyat harus tahu sebelum mereka bisa bertindak, tidak ada pendidik yang bisa dibandingkan dengan pers – Ida B. Wells
10. Pers yang bebas tentu saja bisa menjadi baik atau buruk, tetapi yang pasti tanpa kebebasan, pers tidak akan pernah menjadi buruk – Albert Camus
11. Kita harus menjunjung tinggi kebebasan pers dan kebebasan berbicara karena pada akhirnya kebohongan dan informasi yang salah bukanlah tandingan kebenaran – Barack Obama
12. Satu-satunya keamanan dari semuanya adalah kebebasan pers – Thomas Jefferson
13. Pers yang bebas adalah landasan demokrasi, tidak ada pertanyaan tentang itu – Hugh Hibah
14. Kebebasan pers adalah hak istimewa yang berharga yang tidak dapat diabaikan oleh negara manapun – Mahatma Gandhi
15. Kebebasan kita bergantung pada kebebasan pers, dan itu tidak dapat dibatasi tanpa hilang – Thomas Jefferson