Pekanbaru, Literasiaktual.com – Pingat Kejohanan Tari adalah helat lomba tari yang semula digagas oleh seniman-seniman Riau di Dewan Kesenian Riau (DKR) sejak tahun 1997. Kegiatan ini telah menjadi ikon daerah Riau bagi masyarakat seni di Indonesia yang merupakan ajang tari yang sangat bergengsi di Daerah Riau.
Bentuk kegiatan dari Pingat Kejohanan Tari merupakan lomba karya tari inovatif yang berlandaskan dari kebudayaan dan kesenian di provinsi Riau.
Di Tahun 2024 Pingat Kejohanan Tari terbagi menjadi 2 Kategori lomba yaitu “Kategori Karya Berkelompok” dan “Kategori Karya Tunggal”.
“Pingat Kejohanan Tari akan dilaksanakan tanggal 2 dan 3 Agustus 2024. Tahun ini Pingat Kejohanan Tari berkembang menjadi 2 Kategori lomba, yaitu “Kategori Karya Berkelompok” dan “Kategori Karya Tunggal”. Karya yang akan dilombakan akan diamati oleh 5 dewan juri, 3 orang juri berasal dari Provinsi Riau, dan 2 orang juri berasal dari luar daerah Riau. Terdiri dari seniman, pelaku dan pemangku seni tari di Indonesia.” ungkap Tito Aldila selaku Komite Tari Dewan Kesenian Riau
Untuk tema Pingat Kejohanan Tari juga sudah ditetapkan yaitu “Riuh Rempah” Menderu Arah, Meramu Asa.
“Tahun ini Pingat Kejohanan Tari 2024 mengusung tema “Riuh Rempah” Menderu Arah, Meramu Asa.” tambah Wan Harun Ismail selaku Komite Tari Dewan Kesenian Riau
Tema ini mengarah kepada, kejayaan jalur rempah mempunyai andil dalam pembentukan sejarah kesenian di Indonesia. Pada masa dulu hingga sekarang Indonesia termasuk sebagai salah satu negara yang memberikan sumbangsih terbesar kepada dunia melalui jalur rempah, kekuatan rempah – rempah yang menghidupkan perekonomian berbagai negara, sebagai komoditi terbesar pada masa lampau yang berimbas hingga pada masa sekarang.