Pekanbaru, (LA) – Dalam rangka melakukan evaluasi dan pengawasan, Komisi IX DPR RI mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, Pekanbaru, pada Senin (9/12/2024). Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Pj Gubernur Riau, Rahman Hadi, yang didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Sri Sadono Mulyanto, serta Direktur RSUD Arifin Achmad, drg. Wan Fajriatul Mamnunah.
Kunjungan kerja ini merupakan bagian dari upaya Komisi IX DPR RI untuk memastikan pelaksanaan program-program Kementerian Kesehatan yang tengah berlangsung di Riau berjalan sesuai harapan. Pj Gubri Rahman Hadi menjelaskan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk melakukan pengawasan terhadap berbagai program kesehatan yang sedang diterapkan di daerah ini.
“Komisi IX DPR RI datang ke RSUD Arifin Achmad untuk memastikan program-program pusat yang ada di Riau berjalan dengan baik. Mereka juga berperan dalam pengawasan terhadap pelaksanaan program Kementerian Kesehatan,” jelas Rahman Hadi usai peninjauan.
Baca juga:
Lebih lanjut, Rahman Hadi menyampaikan harapannya agar kunjungan ini bisa menjadi sarana untuk menyampaikan kebutuhan tambahan fasilitas dan peralatan medis yang sangat dibutuhkan di rumah sakit tersebut. Ia menyoroti pentingnya pemenuhan standar pelayanan kesehatan yang optimal di RSUD Arifin Achmad.
“Kami berharap, melalui kunjungan ini, aspirasi masyarakat Riau bisa disampaikan langsung kepada pemerintah pusat. Kami sangat membutuhkan penambahan alat kesehatan, perbaikan ruang, dan peningkatan fasilitas untuk memenuhi standar pelayanan medis yang lebih baik,” ujar Rahman Hadi.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Muhammad Yahya Zaini, yang turut serta dalam kunjungan tersebut, memberikan apresiasi terhadap pelayanan yang ada di RSUD Arifin Achmad. Menurutnya, secara umum pelayanan rumah sakit ini sudah berjalan dengan baik, meskipun masih ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki.
“Pelayanan di RSUD Arifin Achmad sudah cukup baik, dan kami juga telah melihat adanya bantuan peralatan dari pusat. Pada tahun 2023, rumah sakit ini mendapatkan bantuan senilai 100 miliar rupiah untuk pembelian alat medis dan perbaikan gedung. Bantuan tersebut sudah direalisasikan dengan baik,” kata Yahya Zaini.
Namun demikian, ia menambahkan, masih ada beberapa kebutuhan yang perlu dipenuhi, terutama dalam hal sarana dan prasarana rumah sakit yang perlu ditingkatkan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Bantuan tersebut memang sudah sangat membantu, tapi perbaikan dan peningkatan fasilitas masih sangat dibutuhkan agar pelayanan kepada masyarakat semakin optimal,” tutupnya.