baca juga Indikasi Kecurangan Selama SEA Games 2023 di Kamboja, Dari Bendera Terbalik hingga Wasit
Saat itu, Husein mengaku sampai bicara dengan si penagih bahwa ia sudah tidak punya uang lagi.
“Saya kasih screenshot isi rekening saya enggak ada. Di Rp500 ribu saja enggak ada di rekening waktu itu,” ucapnya.
“Jadi, saya lapor di lapor.go.id, saya kasih cantumannya, saya kasih screenshot penagihannya, saya kasih bukti transfernya disitu dengan kata-kata yang baik, dengan kata-kata yang saya pikirkan bersama teman-teman saya.”
Namun tidak lama setelah membuat laporan, Husein mengaku mendapat dicari bahkan diintimidasi dari sejumlah orang.
“Enggak lama dari laporan yang saya kirim, dicari tiba-tiba, dicari siapa yang lapor. Karena banyak yang dituding, saya kasihan enggak mau merugikan orang. Saya ngaku saja bahwa itu saya yang ngelapor,” kata Husein.
Dari situh, Husein ditelepon untuk menghadap ke kantor BKSDM Pangandaran yang ada di jalan Parigi.
“Di situ tuh, suasananya kayak gimana ya, HP disuruh ditaruh di depan terus suasananya enggak enak lah.”
“Saya kan dikepung 12 orang, saya di tengah dilingkari gitu. Terus ditanya-tanya kan, kenapa ngelapor? Saya bilang ya karena saya keberatan, saya enggak bisa bayar uang yang saya enggak tahu ini uang untuk apa. Urgensinya, apa gitu,” ujarnya.
Terus, mereka beralibi bahwa sebenarnya uangnya ada cuma direcofusing untuk Covid-19.
“Tapi, ini maaf ya, kan saya walaupun masih muda nih, saya kan gini-gini juga sarjana S1 saya teh. Enggak bisa kalau uang negara tuh kalau perpindahan dana tuh pasti ada suratnya.”