Pekanbaru, Literasiaktual.com – Pejabat dan pegawai di Pemerintahan Kabupaten silih berganti diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Apalagi sejak Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil terjaring operasi tangkap tangan oleh KPK.
Mereka akan menjadi saksi dengan kasus dugaan suap jasa umrah dan pemotongan yang menjerat Muhammad Adil.
Bupati Muhammad Adil sudah dinonaktifkan oleh Kementerian Dalam Negeri. kementerian menunjuk H Asmar (Wakil Bupati Meranti). Menjadi pelaksana lanjutan tugas bupati.
baca juga Mahfud MD Ingatkan Pejabat Negara Waspada Terhadap Sorotan Flexing Hingga Pencucian Uang
H Asmar sejak aktif sebagai Plt Bupati Meranti, sangat banyak menerima keluhan dari berbagai kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait pemeriksaan oleh KPK.
Bahkan, setelah diperikasa banyak yang mengajukan pengunduran diri karena tidak tahan dipanggil terus menerus oleh penyidik.
Dilansir dari laman liputan6, “Banyak yang ingin mengundurkan diri sejak diperiksa oleh penyidik (KPK),” ujar Asmar saat berdialog dengan Alex, Rabu siang, 24 Mei 2023.
Hal tersebut diutarakan oleh Asmar kepada Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Balai Serindit, Komplek Gedung Daerah Provinsi Riau, di Pekanbaru. Kedatangan pria disapa Alex itu dalam rangka Rapat Koordinasi Program Pemberantasan Korupsi Terintegrasi.
Asmar meminta petunjuk kepada Alex bagaimana menyikapi kepala organisasi perangkat daerah yang ingin mengundurkan diri tersebut.
Tak hanya itu, Asmar juga mengungkapkan banyak pejabat dan bawahannya yang usai diperiksa mengalami asam lambung.
Tidak diketahui apakah ini sakit betulan atau sebagai ungkapan perasaan bawahannya saat diperiksa.
“Banyak pejabat saya yang asam lambungnya naik ketika diperiksa,” ungkap Asmar.