Pangeran Antasari : Pahlawan Nasional Dari Kalimantan Lahir Pada 29 Agustus

(LA) – Pada tanggal 29 Agustus, Indonesia merayakan hari ulang tahun salah satu pahlawan nasional yang memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan. Pahlawan ini adalah Pangeran Antasari.

Pangeran Antasari: Pahlawan dari tanah Borneo

Pangeran Antasari lahir pada tanggal 29 Agustus 1797 di Kayu Tangi, Kesultanan Banjar (sekarang Kalimantan Selatan). Beliau adalah seorang bangsawan dan pemimpin Kesultanan Banjar dan dikenal karena perannya sebagai pemimpin perlawanan terhadap pemerintahan kolonial Belanda di Kalimantan Selatan.

Melawan kolonialisme

Pangeran Antasari menjadi tokoh sentral dalam Perang Banjar (1859-1905). Ketika Belanda mulai memperluas pengaruhnya di Kalimantan, Pangeran Antasari mengambil peran sebagai pemimpin perlawanan Banjar. Pada tahun 1859, ia dan pasukannya berhasil menyerang tambang batu bara Belanda di Pengaron, yang menjadi salah satu titik awal Perang Banjar.

Dalam perjuangannya, Pangeran Antasari dikenal sebagai pemimpin yang berani dan memiliki semangat juang tinggi. Ia bertempur dalam berbagai pertempuran melawan Belanda, meskipun Belanda lebih unggul. Pangeran Antasari juga mendapat dukungan dari beberapa suku Dayak di pedalaman Kalimantan yang ikut serta dalam perlawanan terhadap penjajah.

Pahlawan nasional

Pangeran Antasari memimpin perlawanan hingga akhir hayatnya. Beliau meninggal karena penyakit cacar pada tanggal 11 Oktober 1862. Setelah kematiannya, perjuangan rakyat Banjar terus berlanjut hingga akhirnya berakhir pada tahun 1905.

Pangeran Antasari dinyatakan sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 27 Maret 1968 atas jasa-jasanya dalam melawan penjajah dan kontribusinya terhadap kemerdekaan Indonesia. Namanya diabadikan sebagai salah satu nama jalan terpenting di beberapa kota di Indonesia dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus bangsa untuk terus memperjuangkan keadilan dan kemerdekaan.

Sumber:

“Pangeran Antasari” dalam Ensiklopedi Pahlawan Nasional Indonesia, edisi ke-2.