Pekanbaru (LA) – Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru, Muflihun-Ade Hartati, resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pekanbaru pada Kamis siang. Paslon yang mengusung tagline Bertemunya Muflihun dan Ade Hartati (Bertuah) ini memulai perjalanan pendaftaran dengan konvoi di kompleks MTQ Jalan Sudirman, sebelum menuju kantor KPU di Jalan Datuk Setia Amanah (Parit Indah). Kamis, (29/08/2024)
Dalam acara tersebut, Muflihun, mantan penjabat Walikota Pekanbaru yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Dewan DPRD Riau, terlihat mengenakan baju cekak musang putih dengan songket dan tanjak hitam bernuansa emas. Sementara itu, Ade Hartati tampak anggun dalam balutan pakaian muslimah putih gading. Kedua calon didampingi oleh ribuan pendukung, termasuk mantan Walikota Firdaus MT dan Ginda Burnama, serta ketua partai pengusung.
Ketua KPU Pekanbaru, Raga Perwira, menyambut pendaftaran Muflihun-Ade Hartati, yang didukung oleh enam partai politik: Gerindra, PAN, PSI, Perindo, Gelora, dan Prima. Dalam pidatonya, Muflihun, yang akrab disapa Uun, menekankan pentingnya menjaga kontestasi Pilkada yang aman dan damai.
“Saya hanya berharap satu, jadikan kontestasi ini sebagai ajang pencarian calon pimpinan yang berkualitas, bukan sebagai ajang pertempuran yang merusak Marwah Kota Pekanbaru,” ujar Muflihun.
Dia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh berita hoaks dan berfokus pada visi misi calon, bukan saling menjatuhkan. “Dilema politik itu biasa, tetapi kita harus cerdas dalam berpolitik,” tambahnya.
Muflihun menyatakan kesiapan untuk meninggalkan statusnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) demi memajukan Kota Pekanbaru. “Meskipun saya akan pensiun dalam 15 tahun ke depan, saya siap mengabdikan diri untuk kota ini,” ungkapnya.
Dalam pendaftaran ini, Muflihun-Ade Hartati menjadi pasangan calon kedua yang mendaftar ke KPU. Mereka berharap proses pendaftaran ini berjalan lancar dan mereka dapat diterima sebagai pasangan calon resmi untuk Pilkada mendatang. Muflihun juga mengimbau agar masyarakat tidak terlibat dalam politik uang dan menjadikan Pilkada sebagai ajang adu visi misi yang konstruktif. (RR)
