JAKARTA (LA) – Paus Fransiskus akan memulai perjalanan terpanjang, terjauh dan tersulit dalam masa kepausannya, yang akan membawanya ke Asia dan Oseania. Itulah sebabnya Paus membawa serta sekretarisnya, yang akan memimpin program ke-4 negara sementara ia bekerja di negara asalnya.
“Paus Fransiskus akan melakukan perjalanan sejauh 32.814 kilometer dengan pesawat. Perjalanan itu akan berlangsung dari 3 hingga 13 September dan akan melewati Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura,” lapor Asahi Shimbun pada hari Senin, 2 September 2024.
Dilansir dari laman Metro TV, perjalanan ini merupakan yang terpanjang dari 44 perjalanan Paus sebelumnya ke luar negeri, menjadikannya salah satu perjalanan kepausan terpanjang yang pernah ada, baik dari segi jumlah hari perjalanan maupun jarak yang ditempuh.
Paus Fransiskus yang berusia 88 tahun, yang menderita masalah pernapasan dan harus menggunakan kursi roda, mengatakan bahwa keputusannya untuk melakukan perjalanan panjang ini mencerminkan komitmennya yang tak tergoyahkan kepada komunitas Katolik global.
Perjalanan ini awalnya dijadwalkan pada tahun 2020, tetapi ditunda karena pandemi Covid-19. Untuk melakukan perjalanan yang menantang ini. Namun, paus didampingi oleh tim medisnya yang biasa dan delegasi Vatikan.
Perjalanan ini mencerminkan jangkauan global Yohanes Paulus II, yang mengunjungi keempat tujuan selama masa kepausannya. Namun, kunjungan Paus Fransiskus kali ini memiliki arti yang lebih penting karena menyoroti semakin pentingnya Asia bagi Gereja Katolik.
Asia, sebuah wilayah yang kaya akan budaya dan agama yang beragam, merupakan titik fokus perubahan dalam Gereja dengan meningkatnya jumlah umat Katolik yang dibaptis dan panggilan religius.
Salah satu sorotan utama dari perjalanan ini adalah kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia. Di sini ia akan menjelajahi “Terowongan Persahabatan”, sebuah koridor bawah tanah yang menghubungkan Masjid Istiqlal di Jakarta dengan katedral Katolik.
Tindakan simbolis ini bertujuan untuk mempromosikan dialog antar agama dan toleransi beragama. Pertemuan Paus dengan para pemimpin dan tokoh agama di Indonesia kemungkinan besar akan menyoroti komitmen konstitusional negara ini terhadap kebebasan beragama dan perannya sebagai panutan global untuk hidup berdampingan.
“Jika kita bisa bekerja sama, ini bisa menjadi kekuatan besar bagi bangsa Indonesia,” kata Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar dilansir dari laman Metro TV.
çatalca elektrikçi Google SEO, dijital pazarlama stratejimizde büyük bir fark yarattı. http://www.royalelektrik.com/
mega маркетплейс мориарти – mega darknet зеркала mega zerkalo, мега даркнет ссылка официальная
of course like your website but you have to check the spelling on several of your posts A number of them are rife with spelling issues and I in finding it very troublesome to inform the reality on the other hand I will certainly come back again