PEKANBARU, LITERASIAKTUAL.COM – 21 Mei diperingati sebagai Hari Reformasi Nasional. Reformasi adalah suatu gerakan untuk memformat ulang, menata kembali hal-hal yang menyimpang untuk dikembalikan pada format sesuai dengan nilai-nilai ideal yang dicita-citakan rakyat.
Hari ini di mana Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya yang telah menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia selama 32 tahun lamanya di tahun 1998.
Kemunduran Soeharto disebabkan oleh berbagai faktor seperti krisis moneter, penculikan para aktivis hingga tragedi Trisakti dan masih banyak lainnya.
Sejarah dan Penyebab Reformasi 21 Mei
Reformasi adalah suatu proses ke arah tatanan kehidupan bernegara yang baik, yang meliputi aspek politik, aspek ekonomi, dan hukum. Reformasi lahir sebagai jawaban atas krisis yang melanda berbagai segi kehidupan masyarakat.
Krisis politik, ekonomi, hukum, dan krisis sosial merupakan faktor-faktor yang menjadi penyebab lahirnya gerakan reformasi seperti yang dikutip dari Journal of Indonesian History 9 (2020), Universitas Negeri Semarang.
Reformasi di Indonesia dipelopori oleh gerakan mahasiswa dan para aktivis sebagai bentuk reaksi permasalahan yang terjadi pada praktik-praktik pemerintahan.
Pada awal kelahirannya pada tahun 1966, orde baru bertekad untuk menata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Namun dalam pelaksanaaannya, pemerintah orde baru banyak melakukan penyimpangan terhadap nilai-nilai pancasila dan ketentuan ketentuan yang tertuang dalam UUD 1945 yang sangat merugikan rakyat kecil. Bahkan, pancasila dan UUD 1945 hanya dijadikan legitimasi untuk mempertahankan kekuasaan.