Quebec, Literasiaktual.com – Kanada tercemari udara tidak sehat akibat kebakaran hutan. Kabut asap menyelimuti dan menyebar wilayah Amerika Serikat (AS).
Saat ini, jutaan orang di AS bagian timur harus berdampingan dengan kondisi kualitas udara yang sangat buruk.
Dilansir dari laman Detik News, fakra kebakaran hutan yakni :
- Kanada Dilanda Kebakaran Hutan Hebat
Dilansir dari Deutsche Welle (DW), Kamis (8/6), Quebec dilanda kebakaran Hutan sekita 160 titik. Kebakaran hutan melahap lahan di berbagai lokasi selama berminggu-minggu. Sekitar 110 kasus dari kebakaran hutan tersebut, banyak kobaran yang tidak bisa terkendali, sehingga Proses evakuasi masih terlu berlangsung di kota terbesar wilayah Quebec Utara.
Wilayah barat abitibu-temicamingue, yakni sekitar 650 kilometer di sebelah utara montreal mengalami dampak paling parah. Menteri Keamanan Publik Quebec Francois Bonnardel mengatakan bahwa situasi kali ini “belum pernah terjadi sebelumnya. Sebagian besar kasus kebakaran dipicu oleh kecerobohan manusia”.
Bonnardel mencatat tidak seperti wilayah Kanada bagian barat, Quebec secara historis tidak begitu rentan terhadap kebakaran hutan berskala besar seperti ini.
“Tetapi saat ini semuanya telah terbakar”
- Asap Tebal Menyelimuti Kota di AS
Asap kebakaran hutan di Kanada menimbulkan kabut asap tebal di New York serta beberapa kota lainnya di Amerika serikat.
Dilansir DW, Kamis (8/6), asap itu menebar ratusan kilometer sampai kota New Yok dan New England, Amerika Serikat (AS).
Sementara di new York, dilansir dari laman NBC News, Kamis (8/9), asap tebal menyelimuti gedung-gedung pada hari selasa (6/6) dan rabu (7/6). Langit berubah menjadi orange.
Ikon kota tersebut, yaitu patung liberty tampak terselubung oleh kabut kemerahan akibat kebakaran hutan yang berkobar di provinsi Quebec dan Nova Scotia di Kanada.
baca juga Kasus Korupsi Penyertaan Modal, KPK Tetapkan Empat Tersangka
- Kualitas Udara Paling Buruk
Dilansir dari laman NBC News, Kamis (8/6), Kantor walikota New York, Eric Adams mengeluarkan peringatan kesehatan kualitas udara.
Peringatan terhadap orang-orang dengan masalah pernapasan, seperti asma. Peringatan ini ditujukan agar masyarakat mengurangi aktivitas berat di luar ruangan.
Rabu (7/6) pada pukul 5 sore waktu setempat, Kota New York tercatat memiliki Indeks Kualitas (AQI) 484, yang diklasifikasaikan “berbahaya, ini adalah rekor tertinggi di kota itu sejak tahun 1960-an, kondisi kualitas udara cenderung memburuk hingga jam 9-10 malam.
- Kondisi Terkini
Menurut laporan DW pada hari Kamis (6.8.), pihak berwenang telah memerintahkan sekitar 7.500 penduduk di wilayah terpencil Chibougamau, Quebec, untuk mengungsi.
Perdana Menteri Quebec Francois Legault mengatakan bahwa pihak berwenang memantau situasi “setiap jam”. Dia menambahkan bahwa situasi di beberapa bagian provinsi, terutama di wilayah Abitibi-Temiscamingue, tetap “mengkhawatirkan”.
Di kota utara Sept-Iles, sekitar 4.400 penduduk yang sebelumnya dievakuasi diizinkan kembali ke rumah setelah hujan membantu memadamkan api.
“Kami sangat senang dengan turunnya hujan,” ujar Legault dalam sebuah konferensi pers di Sept-Iles. Sayangnya, lebih jauh ke utara masih ada “kebakaran besar yang akan memakan waktu berminggu-minggu untuk dipadamkan sepenuhnya, jadi kita harus tetap waspada,” tambahnya.
baca juga PM Malaysia Anwar Ibrahim Gandeng Presiden Jokowi Blusukan di Pasar Chow Kit Kuala Lumpur
- Pencarian Bantuan
Kanada juga meningkatkan ketergantungannya pada bantuan internasional karena lebih dari 480 petugas pemadam kebakaran hutan Kanada memadamkan api. Quebec saat ini hanya mampu memadamkan sekitar 30 dari 160 titik api, kata Legault.
“Ketika saya berbicara dengan para perdana menteri di provinsi-provinsi lain, mereka sangat kewalahan,” kata Legault. Sejak Senin pagi (06/05), sekitar 413 kebakaran telah dilaporkan terjadi di seluruh negeri.
Hampir 1.000 petugas pemadam kebakaran telah tiba dari Australia, Meksiko, Selandia Baru, Afrika Selatan dan Amerika Serikat. Sebanyak 200 petugas lainnya dari Perancis dan satu petugas dari Amerika Serikat diperkirakan akan segera tiba untuk membantu pihak berwenang Kanada.
Sementara itu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan bahwa ia telah melakukan kontak telepon dengan Presiden AS Joe Biden pada hari Rabu (7/06) untuk mengucapkan terima kasih atas “dukungan krusialnya” dalam memadamkan api.