Buru, Literasiaktual.com – Pada kamis, tanggal 14-15 Juli 2022 di desa waspalit kabupaten buru, diadakannya sosialisasi dan ground breaking – pelaksanaan penugasan survey pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE) dengan proyek Eksplorasi panas bumi oleh PT. ORMAT GEOTHERMAL Indonesia menggandeng CV. Bumi Namrole yang ditunjuk kementerian Energi dan Sumber daya Mineral (SDM) memulai pelaksanaan penugasan survei pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE) panas bumi di wilayah adat Titar pito.
Proyek panas bumi ini dari awal sudah ditolak oleh masyakarakat adat buru pito soar pa, setelah diadakan sosialisasi karena Titar pito adalah salah satu tempat sakral, kemudian dalam sosialisasi tersebut tidak menghadirkan toko-toko adat keterwakilan tujuh soa (Tujuh marga) soar pito soar pa.
Masyakarakat adat buru menolak penuh PT. Ormat Geothermal karena menyasar wilayah adat mereka yang dipercaya memiliki nilai-nilai sakral yang sejak turun temurun, selain itu, bagi masyarakat setempat sudah menjadi lahan bertani, berkebun, dan menyuling kayu putih untuk meneruskan hidup.
Titar pito merupakan wilayah adat soar pito soar pa (tujuh soa) petuanan kaiely khususnya marga gegawit selaku ahli waris. Titar pito dijaga oleh matle gegawit selaku selaku ahli waris di willayah tatanan soar pito soar pa, dan masih percaya masyakarakat setempat memiliki nilai-nilai sakral / keramat atau dalam bahasa lokal “Tempat Pemali”. Di wilayah titar pito juga mengalir AIR WAEMKEDAN yang masih diakui keramat Sampai saat ini dan ada tempat-tempat sakral.
Di titar pito sendiri senagai tempat keramat sampai bersejarah awal terbentuk tujuh soa (soar pito) dan pembagian hak wilayah titar pito. Olehnya itu, turun temurun masyakarakat menjaga kearifan lokal tersebut dan sehingga bisah diteruskan dari generasi ke generasi.
Sehingga, masyakarakat adat terus memperjuangkan mereka dengan dukungan berbagai elemen organisasi masyakarakat pemuda. Mahasiswa (OKP), LSM, bahwa tanah adat harus diperjuangkan nilai kearifan lokalnya.
Masyakarakat adat telah membuat petisi penolakan, aksi damai, bahkan Pemalangan di Tempa Kejadian Perkara (TKP), sehingga dikawal dari gerakan di daerah sampai pusat I kementerian ESDM tetapi tidak bahkan tidak direspon sehingga saat ini.
Untuk itu, pada hari kamis, 4 Mei 2023 dari gerakan save Titar pito yang tergabung di dalamnya perkumpulan masyakarakat adat soar pito soar pa petuanan kaiely. Lsm, dan Hmi iqra buru turun ke jalan dengan titik aksi kantor bupati Buru dan finas lingkungan hidup dengan poin tuntutan sebagai berikut:
1. Mendesak dan meminta Pj. Bupati Buru untuk segera mencabut izin operasi/ PT. Ormat Geothermal yang beroperasi di wilayah adat titar pito kabupaten buru.
2. Masyakarakat adat buru soar pito soar pa meminta kadis lingkungan hidup untuk transparansi dan terbuka terkait izin PT. Ormat Geothermal yang beroperasi di desa waepslait Kecamatan Lolong Guba.
3. Mendesak dan meminta ketua komisi Lingkungan hidup dan DPRD Kabupaten Buru memanggil manager PT. Ormat Geothermal agar ditanyakan kejelasan.
Kaperwil Maluku: Kamel Definubun