Jakarta, (LA) – Deputi III Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Edy Priyono, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kenaikan harga telur ayam yang terus mendekati angka yang tidak sesuai dengan harga acuan.
- Harga Telur Capai Rp31.400/kg
Harga rata-rata telur ayam nasional kini berada di angka Rp31.400 per kilogram, melebihi harga acuan pemerintah sebesar Rp30.000 per kilogram. Deputi III Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Edy Priyono, mengingatkan bahwa meski belum masuk zona tidak aman, kenaikan ini tetap perlu diwaspadai.
- Disparitas Harga Tinggi Antar Daerah
Edy mencatat adanya disparitas harga yang signifikan di berbagai wilayah Indonesia. Hal ini mengindikasikan masalah distribusi yang belum optimal. “Distribusi menjadi salah satu kunci penting yang harus diperbaiki,” tegasnya.
- Kenaikan Harga Pakan Jadi Pemicu
Lonjakan harga telur ayam sejalan dengan kenaikan harga jagung, bahan utama pakan ternak. Harga jagung nasional kini mencapai Rp6.070 per kilogram, melampaui harga acuan pemerintah (HAP) sebesar Rp5.800 per kilogram. Namun, harga di beberapa daerah seperti Nusa Tenggara Barat dan Lampung masih di bawah Rp6.000 per kilogram.
- Pentingnya Stabilitas Harga Pakan
Edy menegaskan perlunya menjaga kestabilan harga bahan pakan ternak untuk mengendalikan kenaikan harga telur. “Stabilitas harga jagung harus menjadi prioritas, karena dampaknya langsung terasa pada harga telur ayam,” jelasnya.
Baca juga
Presiden Prabowo Serukan Persatuan Negara Muslim di KTT D-8: Solidaritas Harus Lebih Nyata