Pekanbaru, (LA) – Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda berbagai daerah di Indonesia sepanjang tahun 2024 menjadi pengingat akan pentingnya tanggung jawab pemerintah dan aparat dalam merespons krisis. Dari awal tahun hingga penghujung 2024, sejumlah daerah terdampak cuaca ekstrem, mengakibatkan kerugian materiil dan korban jiwa. Kehadiran pejabat dan petugas di lokasi bencana, serta peran mereka di media sosial, menjadi sorotan publik.
Catatan Bencana 2024
1.Awal Tahun Baru yang Kelam
Hujan intensitas tinggi pada 1 Januari 2024 mengakibatkan banjir di Kabupaten Koto, Jambi. Lima kecamatan terdampak adalah VII Koto, VII Koto Ilir, Tebo Tengah, Serai Serumpun, dan Sumay. Situasi serupa terjadi di Indragiri Hulu, Riau, di mana Sungai Indragiri meluap dan merendam Desa Pulau Gajah di Kecamatan Rengay dengan ketinggian air 20-50 cm.
2.Musim Hujan Parah di Maret
Cuaca buruk sepanjang Maret 2024 memicu bencana banjir dan longsor di 12 kabupaten/kota di Sumatera Barat. Pesisir Selatan dan Padang Pariaman mengalami dampak terparah, dengan 28 korban meninggal dunia dan 4 lainnya dinyatakan hilang. Pemerintah menetapkan status darurat bencana selama 14 hari di wilayah-wilayah terdampak.
3.Akhir Tahun yang Tragis
Pada November-Desember 2024, tanah longsor di Karo, Sumatera Utara, menyebabkan 10 korban meninggal dunia. Tim SAR gabungan berupaya membuka jalur utama yang tertimbun material longsor untuk mempermudah akses warga dan tim penyelamat.
Kehadiran Pejabat di Lokasi Bencana
Peran pejabat daerah dalam menangani bencana sangat penting, tidak hanya dalam koordinasi tetapi juga sebagai wujud hadirnya negara di tengah masyarakat. Salah satu contoh menonjol adalah Kombes Polisi Muji Ediyanto, Direktur Lalu Lintas Polda Sumut, yang turun langsung ke lokasi longsor di Karo.