LiterasiAktual.com – Hari Kanker Payudara Sedunia 2023 dirayakan setiap tahun pada tanggal 19 Oktober.
Bulan Kesadaran Kanker Payudara telah dirayakan pada bulan Oktober setiap tahun sejak tahun 1990-an. Disebut “Pink Oktober” karena orang-orang di seluruh dunia mengadopsi warna merah muda dan menggantungkan pita merah muda untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan payudara.
Dilansir dari laman WHO, Asosiasi Staf WHO Ethiopia (WESA) menyelenggarakan sebuah acara untuk meningkatkan kesadaran akan kanker payudara di kalangan staf wanita, di mana Dr Fikir Melese, Presiden WESA, berbagi teknik pemeriksaan payudara sendiri. Acara ini juga mencakup informasi terbaru tentang situasi kanker saat ini di Ethiopia dan pencegahan kanker payudara.
“Kami adalah Organisasi Kesehatan Dunia, sebuah badan global yang melindungi kesehatan orang-orang di seluruh dunia; kami juga perlu mengambil tindakan untuk melindungi kesehatan masyarakat kami sendiri,” kata Dr Fikir, menjelaskan motivasi WESA dalam menyelenggarakan program orientasi ini.
Dr Fikir menekankan bahwa 90 persen kanker payudara stadium awal dapat disembuhkan, seringkali dengan perawatan konservasi payudara, dan mendesak rekan-rekannya untuk memeriksa diri mereka sendiri sebulan sekali untuk mengetahui tanda-tanda awal, mengunjungi dokter secara teratur, dan melakukan mamografi secara teratur.
Setiap tahun, lebih dari 500.000 wanita meninggal karena kanker payudara di seluruh dunia. Di negara-negara miskin sumber daya, sebagian besar wanita didiagnosis menderita kanker payudara hanya pada stadium lanjut, sehingga tingkat kelangsungan hidupnya rendah.
Pimpinan WHO Ethiopia memuji WESA karena telah mengambil inisiatif untuk intervensi yang berpotensi menyelamatkan nyawa ini. Staf kantor negara WHO Ethiopia yang menghadiri pelatihan ini juga mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kesempatan untuk mempelajari teknik yang sederhana namun dapat menyelamatkan nyawa.
baca juga Hari Anak Perempuan Sedunia 2023, Apakah Anak Perempuan Di Indonesia Masih Rentan Dengan Kekerasan?
Apa itu Bulan Kesadaran Kanker Payudara?
Dilansir dari laman uicc, Bulan Kesadaran Kanker Payudara telah dirayakan setiap bulan Oktober selama 90 tahun. Disebut “Pink October” karena orang-orang di seluruh dunia menggunakan warna merah muda dan menggantungkan pita merah muda untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan dan skrining rutin untuk deteksi dini kanker payudara, yang kini menjadi kanker yang paling sering didiagnosis di seluruh dunia.
Ketahui lebih lanjut tentang Program Kanker Payudara UICC dan kegiatan untuk memerangi kanker payudara.
Pencegahan dan gejala kanker payudara
Diperkirakan 30% kanker payudara disebabkan oleh faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Pelajari apa yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko kanker payudara.
Kurangi risiko kanker payudara dengan membuat pilihan gaya hidup yang lebih baik, seperti
- menjaga berat badan yang sehat
- tetap aktif secara fisik
- Menghindari konsumsi alkohol yang berbahaya
menyusui - Berhenti merokok dan menghindari kontak dengan asap tembakau
- Menghindari penggunaan hormon dalam jangka panjang
- Menghindari paparan radiasi yang berlebihan
Jika Anda merasa memiliki satu atau lebih gejala di atas, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter. Meskipun gejala-gejala ini dapat disebabkan oleh benjolan yang bukan kanker, pemeriksaan tetap diperlukan untuk menegakkan diagnosis yang tepat.
Gejala kanker payudara meliputi ;
- perubahan pada penampilan puting susu atau kulit di sekitar puting susu (areola)
- keluarnya cairan berdarah atau tidak normal dari puting
- benjolan atau penebalan pada payudara
- Perubahan warna payudara
- lubang pada kulit payudara
- nyeri pada payudara atau puting susu
Bagaimana Jumlah Kasus Penderita Kanker Payudara di Indonesia ?
Dilansir dari laman Dinas Kesehatan Yogyakarta, Kanker diketahui sebagai penyebab kematian nomor dua di dunia dengan 9,6 juta kematian per tahun. Menurut Globocan, terdapat 396.314 kasus kanker baru dan 234.511 kematian di Indonesia pada tahun 2020.
Wanita merupakan kelompok berisiko tinggi terkena kanker, dengan 65.858 kasus kanker payudara dan 36.633 kasus kanker serviks. Untuk pria, kanker yang paling banyak diderita adalah kanker paru-paru (25.943 kasus) dan kanker usus besar (21.764 kasus).
Mengenai anggaran untuk pembiayaan jaminan kesehatan oleh BPJS, kanker (penyakit katastropik) menempati urutan kedua tertinggi setelah penyakit jantung yaitu sebesar 3,5 triliun.