Jakarta, LiterasiAktual.com – Harga beras di Singapura ternyata jauh lebih murah dibandingkan Indonesia meskipun Singapura bukanlah negara produsen beras. Pada 2024, harga eceran beras di Singapura sekitar Rp12.324 per kg, sementara harga grosir hanya Rp8.580 per kg. Pemerintah Singapura mengimpor beras dari Thailand, Pakistan, dan Vietnam sehingga menyebabkan harga beras menjadi sangat murah.
Berbeda dengan Indonesia, meskipun lebih banyak memproduksi beras, harga beras di Indonesia cenderung lebih mahal. Di Pekanbaru, harga beras mencapai Rp19.000 per kg untuk Sokan Super dan Anak Daro Super harga eceran, dan grosir sebesar Rp170 ribu per goni isi 10 kg (Rp17.000 per kg).
Baca juga: Optimisme Kuansing dalam Menekan Kasus Stunting Setiap Tahun
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyatakan bahwa impor beras menjadi salah satu penyebab harga beras di Singapura termasuk salah satu yang termurah. Singapura juga tidak perlu menyesuaikan harga dengan tingkat harga produk petani sebagai produsen, karena tidak menghasilkan pangan apa pun. Meski demikian, keadaan tersebut terkadang merugikan masyarakat Indonesia selaku konsumen karena harga beras yang dinilai lebih tinggi di Indonesia.
Tito menjelaskan bahwa pemerintah tidak dapat sembarangan mengimpor beras agar tidak merugikan petani dalam negeri, yang juga menjadi produsen. Namun, untuk mencari keseimbangan harga beras yang adil antara produsen dan konsumen, pemerintah terus berupaya mencari solusi.
“Kita usahakan cari solusi yang terbaik dengan benar-benar mempertimbangkan keduanya” Pungkas Tito