Nasional

Azzahra Putri Santi, Pemudi Inspiratif yang Wujudkan Perubahan Lewat Renovasi Mushola di Bandung

Literasi
145
×

Azzahra Putri Santi, Pemudi Inspiratif yang Wujudkan Perubahan Lewat Renovasi Mushola di Bandung

Sebarkan artikel ini
Azzahra Putri Santi
Foto: Azzahra Putri Santi atau yang akrab disapa Wawa

Bandung, (LA) – Di usianya yang baru 22 tahun, Azzahra Putri Santi atau yang akrab disapa Wawa, menunjukkan bagaimana semangat muda mampu membawa perubahan nyata. Sebagai Ketua Yayasan Seribu Satu Cita, Wawa memimpin berbagai kegiatan sosial, termasuk aksi terbarunya yang berhasil merenovasi sebuah mushola di Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Yayasan ini sendiri telah berkiprah di empat provinsi di Indonesia: Riau, Sumatra Selatan, Jawa Barat, dan Yogyakarta.

Kisah inspiratif ini bermula dari insiden runtuhnya plafon mushola yang menjadi tempat belajar anak-anak setempat. Meski tidak menimbulkan korban serius, peristiwa tersebut menjadi panggilan bagi Wawa untuk segera bertindak. Melalui akun Instagram pribadinya, @azzahraputrisanti, ia meluncurkan kampanye donasi online pada Agustus 2024, mengajak masyarakat berpartisipasi dalam merenovasi mushola tersebut.

“Kejadian itu sangat menyentuh hati saya. Tempat yang seharusnya menjadi ruang aman justru membahayakan anak-anak. Kami merasa tidak bisa tinggal diam,” ujar Wawa saat ditemui di lokasi renovasi.

Baca juga:

Wapres Gibran Pastikan Perayaan Natal dan Tahun Baru Berjalan Aman dan Lancar

Dengan bantuan dua sahabatnya, Sarah dan Volika, Wawa memulai kampanye yang memanfaatkan kekuatan media sosial. Dalam tiga hari, mereka berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp24 juta, dua kali lipat dari target awal. Dana tersebut digunakan untuk memperbaiki mushola yang juga berfungsi sebagai ruang belajar, mengingat minimnya fasilitas pendidikan di desa tersebut.

Proyek renovasi ini digarap dalam program Aksi Cita Anak Negeri milik Yayasan Seribu Satu Cita. Bersama 25 relawan, masyarakat setempat, dan bantuan dari TNI Batalyon Infanteri 330 Nagreg, renovasi selesai dalam waktu singkat. Wawa sendiri terlibat langsung, memimpin pengerjaan dan memastikan proses berjalan lancar.

“Saya tidak menyangka respons masyarakat begitu luar biasa. Ini membuktikan bahwa kepedulian bersama dapat membawa dampak besar,” tambah Wawa.

Sebagai tokoh muda yang aktif di bidang sosial dan pendidikan, Wawa percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk memutus rantai kemiskinan. Yayasan yang ia pimpin telah meluncurkan berbagai program pemberdayaan yang menjangkau anak-anak di pelosok negeri, termasuk Aksi Cita Anak Negeri yang menjadi andalan.

“Bagi saya, pendidikan adalah jalan untuk membuka peluang. Banyak anak di daerah terpencil yang kesempatannya terbatas, dan kita semua memiliki peran untuk membantu mereka,” ungkapnya penuh semangat.

Yayasan Seribu Satu Cita terus berkembang sebagai salah satu lembaga sosial terkemuka di Indonesia. Berkat kolaborasi dengan berbagai pihak, yayasan ini terus memperluas jangkauan dan memberikan akses pendidikan serta pemberdayaan kepada masyarakat kurang beruntung.

Kini, mushola yang telah direnovasi berdiri kokoh dan siap digunakan kembali sebagai ruang belajar dan tempat ibadah. Bagi Wawa, ini baru awal dari perjalanan panjang untuk membantu anak-anak Indonesia.

“Kami berharap lebih banyak program serupa yang dapat kami lakukan di masa depan. Ini tentang memberikan kesempatan bagi mereka yang membutuhkan, karena setiap tindakan kecil bisa membawa perubahan besar,” tutupnya.

Kisah Wawa menjadi bukti nyata bahwa usia muda bukanlah batasan untuk menjadi agen perubahan. Dengan semangat, kerja keras, dan kolaborasi, ia menunjukkan bahwa kepedulian bisa mengubah hidup banyak orang.

Tinggalkan Balasan