Pekanbaru, (LA) – Mulai 1 Januari 2025, dunia memasuki sebuah era baru dengan hadirnya Generasi Beta, kelompok yang akan tumbuh dan berkembang di tengah dunia yang semakin dipenuhi oleh kecerdasan buatan, pengalaman virtual, dan otomasi. Menurut peneliti sosial dan futuris Mark McCrindle, Generasi Beta akan menjadi generasi pertama yang sepenuhnya terintegrasi dalam dunia yang didominasi oleh teknologi canggih.
Teknologi dan Koneksi Digital sebagai Landasan Utama
Mark McCrindle menjelaskan bahwa peralihan ini menandai perubahan besar dalam sejarah umat manusia. Generasi Beta akan memiliki hubungan yang sangat erat dengan teknologi yang terus berkembang, terutama dalam bidang kecerdasan buatan (AI) dan pengalaman virtual. Generasi ini diperkirakan akan tumbuh dalam dunia dengan konektivitas yang tak terputus, di mana aktivitas sehari-hari mereka – mulai dari membangun persahabatan hingga bekerja – akan banyak terjadi di ruang digital.
“Generasi Beta bukan hanya generasi baru, tetapi generasi pertama yang benar-benar dibentuk oleh teknologi canggih yang sangat terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari mereka,” kata McCrindle.
Generasi Beta: Anak-anak dari Millennial dan Gen Z
Generasi Beta akan terdiri dari anak-anak yang lahir antara 1 Januari 2025 hingga 31 Desember 2039, yang merupakan keturunan dari generasi Millennial (lahir 1980-1994) dan Gen Z (lahir 1995-2009). Kedua generasi sebelumnya sudah terbiasa hidup dalam dunia yang penuh dengan teknologi, tetapi Generasi Beta akan menghadapi tantangan lebih jauh lagi. Mereka akan tumbuh dalam dunia yang lebih kompleks dan lebih cepat berubah, dengan potensi untuk memimpin perubahan dalam berbagai aspek kehidupan.