Pekanbaru, Literasiaktual.com – Perkembangan debay sangat dipengaruhi oleh orang tua. Sebuah studi mengungkapkan, stress dan kesehatan mental orang tua selama masa kehamilan mungkin sangat berpengaruh kepada masalah emosional calon bayu ketika mereka masih balita.
Mengutip Thebump.com, studi yang diterbitkan dalam Development & Psychopathology, mengambil pengalaman dari 440 ibu dan ayah yang baru pertama kali yang ditindaklanjuti pada 4, 14 dan 24 bulan setelah kelahiran. Para orang tua ini berasal dari Inggris Timur, Negara Bagian New York, dan Belanda.
Setelah menganalisis calon orang tua, mereka menemukan bahwa kesejahteraan prenatal (sebelum kelahiran) ibu memiliki dampak langsung pada perilaku anak-anak mereka pada saat anak-anak itu berusia dua tahun.
Para ibu yang mengalami stres dan kecemasan pada periode prenatal akan lebih mungkin melihat anak mereka menunjukkan masalah perilaku, seperti temper tantrum, kegelisahan, dan kedengkian.
Hal menarik lainnya yang ditemukan dalam studi ini adalah efek hubungan prenatal pasangan pada anak mereka setelah lahir, khususnya bagi pasangan yang mengalami masalah satu sama lain.
Masalah orang tua yang dimaksud mulai dari ketidakbahagiaan, sering bertengkar, dan konflik lainnya.
Ketika anak mereka mencapai usia dua tahun, anak-anak tersebut lebih cenderung menunjukkan masalah emosional dalam situasi baru. Masalah-masalah ini berkisar dari kekhawatiran, kesedihan, sering menangis dan mudah takut, dan terlalu bergantung.
Hasil Penelitian
Penelitian ini mengamati pasangan, melacak kesejahteraan pada kedua orang tua selama periode waktu yang lama dan berfokus pada perilaku anak dalam dua tahun pertama kehidupan. Hasil penelitian ini juga menyoroti perlunya memperluas dukungan ini kepada calon ayah dan bahkan hubungan pasangan secara keseluruhan.