Opini

Intip dan Petik Filsafat Ilmu

Literasi
704
×

Intip dan Petik Filsafat Ilmu

Sebarkan artikel ini

Pekanbaru, Literasiaktual.com – Dunia filsafat memiliki sejarah berbilah dan berbilik, berputar iring peradaban dunia yang kapan berhenti bersama kiamat. Filsafat dalam perjalanan waktu kehidupan menjadi semakin banyak penemuan baru yang membentuk pilar dengan bentuk tersendiri. Ranum di tengah perjalanan hari ini menuju esok atau lusa menuju masa depan dengan menjinjing makna “akhir” dan tamat.

Perkembangan filsafat menyembur pada setiap zamannya dan mengeluarkan saripati filsuf yang semakin bersilang arah dan membentuk filsafat baru dengan corak kekinian (zamannya). Pendapat dan pencarian menuju kebenaran dengan teori-teori paling agung menambah keluhuran jiwa, menjalar dan berkembang dalam sungkup ranah politik, ekonomi, ilmu pengetahuan bahkan kebudayaan yang akhirnya menjadi ideologi gagasan mulia.

Hari ini filsafat mulai menyembul di permukaan kaum kaku dan alergi dengan pemikiran kejiwaan yang “rumit”, padahal kebenaran dalam diri manusia tertimbun yang semestinya digali, tapi mungkin sebagian manusia juga tidak ingin menyusahkan diri dengan pemikiran baru atau “malas”. Dalam siklus negatif manusia juga terkadang menjadi gerigi motorik perjalanan hidup. Prof. Yusmar Yusuf mengatakan “Dunia ini diselamatkan oleh [juga orang-orang malas]; kalau semuanya rajin. Maka bumi ini dalam 20 tahun ke depan punah..” Hoch Germania-Nieder Germania [Pan Sumatran].

Mengintai perjalanan filsafat yang semakin berakar dan membentuk terombo filsafat hingga saat ini, dengan kalimat yang sampaikan oleh Prof. Yusmar Yusuf mulai memberi magnet cara berpikir penyimak dalam tembungan filsuf sains yang ditaja FISIP UNRI di Ruang Rapat Senat Universitas Riau dengan sungkup gempita bernama Syarahan Shadu Perdana yang juga dimotori Guru Besar Sosiologi UNRI ini. Pengenalan dan pemahaman filsafat tidak hanya lurus begitu saja tanpa penggalian dan cermatan diri mencari dan mengenal filsafat.

Tinggalkan Balasan