Al-Jazari merupakan tokoh besar yang lahir di Al-Jazira yang terletak di sisi utara Irak dan timur Syiria, tepatnya di antara sungai tigris dan eufrat. Al-Jazari mengabadikan dirinya kepada raja-raja dari Dinasti Artuq, pada masa Nasir Al-Din Ibn Muhammad (597 H- 619 H/ 1200M – 1222M).
Pada saat itu, Al-jazari mampu menuliskan serta menggambar temuan-temuannya yang menginspirasi mesin-mesin modern saat ini. Buku yang mengulas sekitar 50 temuan tersebut mencakup teori serta praktik hingga pendokumentasian hingga dilengkapi dengan rancangan gambar secara terperinci.
baca juga Hari Puisi Nasional, Mengulik Perjalanan Chairil Anwar
Berkat karya inilah Al-Jazari mengangkat sejarah peradaban Islam pada abad pertengahan.

Selain itu, Al-Jazari juga memiliki banyak karya megenai teknologi hingga seni. Hal tersebut diketahui dari bukunya yang berjudul kitab fi ma’rifat al-hiyal al handasiyya. Dalam buku ini tertulis penemuan hingga gambar yang sangat rinci. Sebagian dari perangkat keras didorong oleh perangkat sebelumnya, misalnya pencatat waktu air, yang bergantung pada Pseudo-Archimedes.
Beliau merujuk pada pengaruh saudara-saudara Banu Musa terhadap mata airnya, Al-asturlabi untuk denah lampu, dan Hibat ibn Al-Husain untuk musik automata. Kemudian iya kembangkan untuk menggambarkan peningkatan seperti menggambarkan aparatus, metode, bagian-bagian yang merupakan perkembangan uniknya yang sebelumnya tidak jelas dibuat.