Pekanbaru, LiterasiAktual.com – Ruang Kesenian UKM Batra dipadati penonton pada tanggal 23 Oktober untuk menyaksikan pementasan “Membatu” yang diangkat dari cerita pendek karya Taufik Ikram Jamil. Malam itu, hampir 100 penonton duduk di lantai dan terpukau oleh pertunjukan yang berlangsung selama 50 menit. Karya “Membatu” ditulis oleh Pay Lembang dan disutradarai oleh Ryco Sudarjat.
“Membatu” bercerita tentang sebuah desa yang menderita karena ketakutan akan pembangunan yang terus menerus, penggalian dan eksplorasi minyak yang tidak dipedulikan oleh masyarakat desa. Ini adalah Isu besar khas teater kampus yang selalu berbicara tentang keadilan dan hak-hak masyarakat adat. Sebuah kampung yang semakin mundur, satu persatu, satu hektar, hingga akhirnya menghilang ke dalam relung-relung hutan.
baca juga JSRD Adakan Workshop Kaligrafi, Rektor ISBI Aceh Sambut Antusias
“Membatu” adalah sebuah lakon yang menunjukkan penyalahgunaan kekuasaan oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan tertentu yang tidak peduli dengan masa depan desa dan ingin menyelamatkannya. Pada akhirnya, penduduk desa memilih untuk menjadi batu, karena menjadi batu juga merupakan sebuah pilihan.
Pertunjukan ini merupakan bagian dari SMART FEST, sebuah acara tahunan yang diselenggarakan oleh UKM Batra Universitas Riau. Pada acara ini, diadakan workshop seni yang mengundang peserta dari berbagai universitas dan tentu saja mahasiswa Universitas Riau.
Pembicara dalam lokakarya tersebut antara lain: Laposa Dea dari Suku Seni (seni tari), Fabri Hengki dari Azeri (seni musik), Rian Harahap dari Jaringan Teater Riau (penulisan naskah), Waklul dari DKKP (produksi karya), dan Popi Kurniawan (seni peran).