Pekanbaru, Literasiaktual.com – Hari Kesadaran Ego Sedunia diperingati pada tanggal 11 Mei, Yuk Sobat MinLi luangkan waktu untuk refleksikan diri. Sepertinya kita kurang memahami betapa merusaknya fenomena ini.
Freud merevisi struktur kepribadian manusia menjadi 3 komponen, yakni
- Id
- Ego, dan
- Super Ego.
Pada kesempatan kali ini, mari kita menghabiskan waktu dalam merefleksikan diri menjelajahi ego, sambil mengeksplorasi pengalaman kita dengan orang atau lingkungan sekitar, seberapa besar ego yang mereka rasakan terhadap kita berarti konfliknya terhadap diri kita sendiri dengan orang lain.
Tahun 2018, Hari Kesadaran Ego Sedunia pertama kali di cetuskan dengan tujuan ‘membantu mereka yang menderita kasus egoisme tingkat lanjut untuk belajar menghadapi dunia dari perspektif yang lebih rendah hati’
Ego berfungsi sebagai mediator antara Id dengan situasi dunia luar dan memfasilitasi interaksi antara keduanya. Ego mengikuti prinsip realitas yang mencoba menahan tuntutan Id yang ingin segera dipenuhi sampai ditemukannya obyek yang tepat untuk memuaskan kebutuhan dan menurunkan tensi.
Egoisme memiliki beberapa dampak yang cukup signifikan, termasuk mengarah pada perilaku kasar, kebutaan terhadap realitas situasi di sekitar mereka, dan umumnya pengalaman miring mengenai interaksi mereka dengan orang lain.
Pentingnya pada hari ini yaitu ‘membantu orang disekitar agar lebih berhati-hati terhadap perilaku mereka, sekaligus berhati-hati terhadap perilaku sendiri’
Pikiran egois bisa sangat tidak sehat dan dapat menyebabkan segala macam konflik baik secara internal maupun dengan hubungan kita dengan orang lain, termasuk kompleks inferioritas, stress, seksisme, rasa superioritas yang salah, kecanduan, dan kurangnya empati, hanya sebagai permulaan.