PEKANBARU, (LA) – Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Pekanbaru mengambil langkah progresif dalam mendukung program ketahanan pangan nasional dengan cara yang unik dan inspiratif. Tak sekadar memanfaatkan lahan kosong, Rutan ini justru melibatkan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam mengelola kebun buah dan sayur sebagai bagian dari pembinaan yang berkelanjutan.
Langkah ini diprakarsai oleh Pelaksana Harian (Plh) Kepala Rutan Kelas I Pekanbaru, Nimrot Sihotang, yang menyulap lahan tidur menjadi sarana produktif untuk pelatihan sekaligus pemenuhan kebutuhan konsumsi internal.
Lahan Tidur Disulap Jadi Kebun Produktif
Program ini menargetkan optimalisasi sumber daya yang ada, khususnya lahan kosong di dalam lingkungan rutan.
Tanaman yang dikembangkan meliputi buah-buahan dan aneka sayuran,
Dikelola langsung oleh WBP sebagai bagian dari kegiatan pembinaan keterampilan,
Bertujuan memberi bekal ekonomi dan mental bagi WBP pasca-bebas.
“Kami ingin agar warga binaan memiliki keterampilan yang berguna, serta menjadi pribadi produktif ketika kembali ke masyarakat,” kata Nimrot Sihotang.
Penanaman Pohon dan Dialog Humanis
Dukungan terhadap program ini juga datang dari pusat. Direktur Kesehatan dan Perawatan Rehabilitasi Dirjenpas, Adhayani Lubis, hadir langsung dalam kegiatan penanaman pohon yang digelar di kawasan rutan, Rabu (2/7/2026).
“Kami berharap ini menjadi model inspiratif bagi UPT Pemasyarakatan lainnya. Ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan harus jalan beriringan dengan pembinaan yang humanis dan produktif,” ujarnya.
Selain kegiatan tanam pohon: