Vatikan, (LA) – Vatikan baru-baru ini melaporkan bahwa meskipun kondisi Paus Fransiskus masih kritis, ada tanda-tanda pemulihan yang menggembirakan. Paus, yang sebelumnya mengalami gangguan pernapasan dan masalah ginjal serius, kini dilaporkan menunjukkan perbaikan dalam beberapa tes medis.
Mengutip dari BBC News, Vatikan mengonfirmasi bahwa Paus tidak mengalami serangan pernapasan asma baru-baru ini. Selain itu, beberapa hasil tes laboratorium menunjukkan adanya perkembangan positif dalam kondisi kesehatannya. Pada Senin (24/2/2025), Paus mulai kembali menjalankan tugasnya, meskipun dalam kapasitas terbatas. Ia dilaporkan telah membaca dan menandatangani dokumen ringan, sebuah langkah yang menunjukkan semangat dan komitmennya untuk tetap menjalankan peranannya.
Tak hanya itu, Paus juga menyempatkan diri untuk menelepon Imam Paroki Gaza, menyampaikan dukungan dan kedekatannya sebagai pemimpin spiritual. Meskipun masih harus menjalani terapi oksigen, dokter masih belum memberikan prognosis resmi terkait jangka panjang kondisi Paus.
Dalam laporan Vatikan, dikatakan bahwa Paus sudah dapat makan dengan normal dan tidak mengalami demam atau tanda-tanda infeksi serius, seperti sepsis, yang sebelumnya dikhawatirkan. Meski begitu, pada Jumat (21/2/2025), dokter menyatakan bahwa infeksi tetap menjadi ancaman terbesar bagi kesehatannya.
Pada Sabtu (22/2/2025), Paus sempat mengalami krisis pernapasan yang mengkhawatirkan, namun berangsur-angsur membaik pada hari Minggu (23/2/2025). Paus bahkan memohon umat Katolik untuk mendoakannya setelah absen dua kali berturut-turut dari doa Angelus minggu lalu.
Seiring dengan harapan umat Katolik, para kardinal di Roma mengadakan doa malam untuk kesembuhan Paus. Pada Senin malam (24/2/2025), mereka berkumpul di luar Basilika Santo Petrus untuk mendoakan kesehatan Paus, dengan doa pertama dipimpin oleh Kardinal Parolin, Sekretaris Negara Vatikan.
Paus Fransiskus, yang memiliki riwayat pleuritis di masa mudanya dan pernah menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-parunya, memang sangat rentan terhadap pneumonia. Selama 12 tahun kepemimpinan spiritualnya, ia telah beberapa kali dirawat di rumah sakit karena masalah kesehatan.
Meski kondisinya masih memprihatinkan, Vatikan menegaskan bahwa Paus tetap berusaha menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi. Namun, belum ada kepastian mengenai keadaan jangka panjangnya, dan seluruh dunia masih menantikan perkembangan lebih lanjut.**