Brebes, (LA) – Wilayah selatan Kabupaten Brebes, khususnya di Kecamatan Bumiayu, Tonjong, dan Bantar Kawung, terus menjadi perhatian arkeolog. Kawasan ini menyimpan potensi besar sebagai jejak peradaban manusia prasejarah. Guna mengungkap fakta sejarah tersebut, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kini menetapkan Kawasan Stasiun Lapangan (KSL) Bumiayu sebagai pusat riset arkeologi berskala besar.
Kawasan Stasiun Lapangan (KSL) Bumiayu: Fasilitas Modern untuk Riset
BRIN telah melengkapi KSL Bumiayu dengan fasilitas unggulan yang dirancang untuk mendukung penelitian arkeologi, di antaranya:
- Ruang Workshop 2D/3D
Digunakan untuk casting, eksperimentasi, dan rekonstruksi artefak. - Field Laboratory
Meliputi laboratorium konservasi, paleontologi, sedimen, dan traseologi. - Field Storage
Disediakan untuk menyimpan ekofak dan sedimen dengan standar keamanan tinggi. - Fasilitas Pendukung
Terdiri dari asrama (dormitory) dan ruang kelas untuk mahasiswa serta periset.
Ekskavasi Jangka Panjang dan Dukungan Masyarakat Lokal
Menurut Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, ekskavasi di Bumiayu adalah salah satu proyek riset terbesar dan terpanjang di Indonesia, direncanakan berlangsung selama 7-10 tahun.
“Ekskavasi ini menjadi bukti komitmen kami untuk mengungkap sejarah peradaban manusia prasejarah di Indonesia,” ujar Handoko.
Dukungan masyarakat Dusun Maribaya di Kecamatan Bumiayu juga menjadi kunci kelancaran riset ini. Warga setempat mendukung para peneliti dalam berbagai aktivitas, dari survei hingga ekskavasi.