Riau

Bawaslu Riau Petakan 25 Indikator Potensi TPS Rawan Pemilu 2024

43
×

Bawaslu Riau Petakan 25 Indikator Potensi TPS Rawan Pemilu 2024

Sebarkan artikel ini

Pekanbaru, (LA) – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Riau telah melakukan pemetaan menyeluruh terhadap kerawanan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam rangka Pemilu 2024. Pemetaan ini bertujuan untuk mendeteksi potensi gangguan yang dapat memengaruhi kelancaran dan kredibilitas pelaksanaan Pemilu di wilayah tersebut.

Dalam pemetaan yang mencakup 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau, Bawaslu mengidentifikasi 25 indikator kerawanan, yang kemudian dikelompokkan berdasarkan tingkat frekuensinya. Sebanyak 1.862 kelurahan/desa menjadi bagian dari pengumpulan data, yang dilakukan selama enam hari, mulai 10 hingga 15 November 2024.

Hasil Pemetaan Kerawanan

Berdasarkan hasil analisis, terdapat tiga kelompok besar kerawanan TPS:

  1. Lima indikator kerawanan yang paling banyak terjadi, dengan jumlah TPS yang signifikan.
  2. Enam belas indikator kerawanan yang sering terjadi, meskipun dengan frekuensi lebih rendah.
  3. Empat indikator kerawanan yang jarang terjadi, tetapi tetap memerlukan antisipasi.

Lima Indikator Kerawanan Utama

Bawaslu mencatat lima indikator utama yang paling banyak terjadi di TPS:

  1. TPS dengan pemilih disabilitas yang terdaftar dalam DPT mencapai 3.085 TPS, tersebar di Bengkalis, Pekanbaru, dan Rokan Hulu.
  2. Pemilih yang tidak memenuhi syarat di DPT akibat meninggal dunia atau perubahan status menjadi TNI/Polri, dengan jumlah 1.780 TPS.
  3. Pemilih pindahan yang tidak sesuai domisili, ditemukan di 1.470 TPS.
  4. Penyelenggara Pemilu yang bertugas di TPS tetapi juga menjadi pemilih di luar domisili TPS, sebanyak 848 TPS.
  5. TPS dengan kendala jaringan internet, tercatat di 724 TPS, terutama di Rokan Hulu, Indragiri Hilir, dan Bengkalis.

Indikator Lain yang Sering Terjadi

Selain itu, terdapat 16 indikator kerawanan lain yang mencakup berbagai isu, seperti potensi bencana alam di lokasi TPS, sulitnya akses geografis, konflik, serta keterbatasan logistik pemilu.

Indikator yang Jarang Terjadi tetapi Penting

Beberapa indikator yang relatif jarang terjadi namun tetap perlu diantisipasi adalah kampanye yang dilakukan oleh petugas KPPS, keterlibatan ASN/TNI/Polri dalam memengaruhi pemilih, hingga tindakan diskriminatif yang melibatkan isu agama, suku, dan ras.

Strategi Pencegahan Bawaslu Riau

Menindaklanjuti pemetaan tersebut, Bawaslu Riau merumuskan strategi pencegahan dan pengawasan untuk memastikan Pemilu berlangsung demokratis. Beberapa langkah yang akan ditempuh meliputi:

  1. Patroli pengawasan di wilayah TPS rawan untuk mencegah terjadinya pelanggaran.
  2. Koordinasi intensif dengan pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat.
  3. Sosialisasi dan pendidikan politik kepada masyarakat guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya Pemilu yang bersih.
  4. Kolaborasi dengan pemantau Pemilu, organisasi masyarakat, dan pegiat kepemiluan untuk memperkuat pengawasan partisipatif.
  5. Penyediaan posko pengaduan masyarakat, baik secara daring maupun luring, untuk menerima laporan potensi gangguan.

Rekomendasi Bawaslu untuk Penyelenggara Pemilu

Berdasarkan hasil pemetaan, Bawaslu memberikan sejumlah rekomendasi kepada KPU Provinsi Riau dan jajaran penyelenggara Pemilu, di antaranya:

  • Mengantisipasi kerawanan TPS dengan memperhatikan indikator yang telah diidentifikasi.
  • Memastikan distribusi logistik Pemilu tepat waktu, terutama ke TPS yang sulit dijangkau.
  • Memprioritaskan pelayanan kepada kelompok rentan, termasuk pemilih disabilitas dan pemilih pindahan.
  • Menjamin akurasi data pemilih serta memastikan setiap pemilih dapat menggunakan hak pilihnya secara tepat.

Persebaran TPS Rawan di Riau

Kerawanan TPS tersebar di seluruh wilayah Provinsi Riau, dengan konsentrasi yang cukup tinggi di Pekanbaru, Bengkalis, Rokan Hulu, dan Siak. Kabupaten-kabupaten ini mencatat jumlah TPS rawan yang signifikan, terutama terkait kendala logistik, aksesibilitas, dan potensi konflik.

Imbauan kepada Masyarakat

Bawaslu Provinsi Riau mengajak seluruh masyarakat untuk ikut berpartisipasi aktif dalam pengawasan Pemilu. Dengan berkolaborasi, baik masyarakat, penyelenggara, maupun pemantau dapat bersama-sama menciptakan Pemilu yang jujur, adil, dan bebas dari gangguan.

Melalui pemetaan yang komprehensif ini, Bawaslu Riau berharap dapat memitigasi risiko gangguan di TPS dan mendukung terlaksananya Pemilu 2024 yang berkualitas dan demokratis. Semua pihak diimbau untuk berperan aktif menjaga kelancaran proses pemungutan suara. (RR21)

Tinggalkan Balasan