Opini

Terpilih! Putra Aceh Menjadi Aktor Pertunjukan The Last Sira

Literasi
814
×

Terpilih! Putra Aceh Menjadi Aktor Pertunjukan The Last Sira

Sebarkan artikel ini
The Last Sira
Seniman Residensi Indonesia

Selebihnya adalah seniman Karo dan daerah sekitar Sumatera Utara; Andi Parulian Hutagalung, Pusen Sinulingga, Christopher, Sri Sultan Suharto Saragih, Rahmat Setiawan, Priska Prisilia Br Bangun, Rudi Pranoto, dan Christopher Loise Sembiring. Semuanya merupakan seniman lintas disiplin; tradisi Karo, teater, musik, tari, art-visual, film serta rupa.

Moment ini menjadi ruang pertama bagi 15 seniman residensi Indonesia dalam merefleksi materi yang telah dibahas dalam pertemuan daring. Malam tanggal 21 adalah malam pertama semua seniman residensi mempresentasikan temuan nya selama melakukan pencarian materi dan referensi tentang identitas masyarakat Karo.

baca juga WOW, Hari Raya Tari Di Pingat Kejohanan Tari DKR 2024, Ini Pemenangnya

Ruang tersebut diarahkan oleh Agus Susilo sebagai ruang presentasi awal penemuan bentuk observasi gerak dan musik identitas masyarakat Karo. Esok pagi nya seluruh peserta mendapat pencerahan materi dari pakar ahli Ir. Jonathan Tarigan sebagai ahli Geologi dan Gunung Api yang mengupas persoalan Karo Vulkano Park dan Dr. Julianus Limbeng sebagai ahli Kepercayaan dan Masyarakat Adat Kemendikbud Ristek menguliti Mantra Karo yang “Mengharmoniskan Hulu Hilir Sumatera”.

Dua narasumber ini sangat lugas mengupas adat dan budaya masyarakat Karo, juga sejarah dan potensi alam Karo yang telah dibentuk oleh enam gunung yang diantaranya ada Gunung Sinabung yang baru saja meletus pada tanggal 27 Agustus 2010.

Perjalanan dimulai dari Kota Medan, yaitu menelusuri hiruk pikuk Kota Medan pada pukul 04.30 wib. Dalam rasa ngantuk sembari menikmati dingin nya air conditioner minibus tanpa sadar sebagian dari peserta tiba di pintu gerbang bumi perkemahan Pramuka Sibolangit, selanjutnya peserta terus berjalan menikmati dingin alamiah nya pendakian pertama desa Penetapan. Angin kencang di lembah Penetapan menjadi perkenalan awal peserta residensi untuk menikmati perjalanan menelusuri Kabupaten Karo.

Tinggalkan Balasan