Kemudian Yopy juga menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan baik produksi TBS ataupun kandungan minyak antara buah hijau (Virescens) dan buah hitam (Nigrescens). Perbedaan kandungan minyak akan terjadi jika kriteria panen buah hijau hanya berdasarkan perubahan warna dan bukan berdasarkan jumlah brondolan jatuh di piringan.
Mewakili Insan Pers Riau, Raja Isyam memberikan sambutannya juga mengapresiasi Asian Agri yang secara aktif membina petani kelapa sawit.
“Sebagai salah seorang petani penanam Topaz, saya juga turut merasakan manfaat dari bibit unggul Topaz. Harapannya kepedulian Asian Agri juga bisa berdampak berkelanjutan dan juga dapat dirasakan terus oleh petani dan kawan-kawan media“ ujar Raja menutup sambutannya.
Pada kesempatan yang sama hadir pula dua perwakilan petani kelapa sawit di bawah naungan Asian Agri turut memberikan testimoni tersendiri terkait performa bibit unggul Topaz. Pertama ada Ketua KUD Bhakti Mandiri, Sukron yang berlokasi di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Kerinci Kanan, Siak, Riau, dan Radius yang merupakan salah satu petani swadaya Asian Agri dari Desa Sotol, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Sukron menjelaskan bahwa dia sebelumnya belajar cara berkebun kelapa sawit dari orang tuanya yang ikut Perkebunan Inti Rakyat (PIR-trans) dari pemerintah di tahun 1980-an. Disitulah saya mengetahui bahwa perkebunan kelapa sawit dapat merubah perekonomian keluarga kami menjadi lebih baik. Oleh karena itu lah saya dapat menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Informatika di Malikulsaleh di Aceh.” Jelasnya.