“Saya menilai Pak Marwan tidak serius memimpin Disperindag Meranti dalam memandang Kabupaten kita dengan segudang masalah khusunya disektor Ekonomi yang memiliki dampak besar terhadap keberlangsungan kehidupan masyarakat,”tambahnya.
Lebih jauh dikatakan Ilham bahwa Plt. Bupati Kepulauan Meranti AKBP (Purn) H. Asmar seharusnya mampu membuat kebijakan yang efektif dan efisien dalam mencegah terjadinya kelangkaan BBM.
“Kemudian saya juga menganggap bahwa Pak Asmar juga tidak mampu membaca situasi persoalan di Meranti khususnya masalah BBM, alangkah baiknya Pemerintah Daerah melakukan antisipasi dari awal, jadi tidak semestinya menunggu masalah datang baru sibuk mengidentifikasi, karena dampak masalah ini sangat besar terhadap perputaran Ekonomi masyarakat yang tidak hanya di Kecamatan Tebing Tinggi bahkan di Kecamatan lainnya dalam lingkup Kabupaten Kepulauan Meranti,” tegas Ilham yang pernah menjabat Ketua DEMA STAI Nurul Hidayah Selatpanjang itu.
“Sebenarnya ini persoalan siap atau tidak siap, mau atau tidak maunya Pemda dalam menuntaskan masalah ini, kita punya 9 Kecamatan dan seharusnya dilakukan Pemerataan BBM keseluruh pelosok Meranti sampai kepada Kios-kios pengecer dengan legalitas jelas tanpa menyengsarakan masyarakat dalam membangun keseimbangan Ekonomi dengan akses yang mudah untuk mendapatkan BBM diwilayahnya masing-masing, terpantau baru 2 Kecamatan yang ada SPBU yakin Tebing Tinggi dan Merbau,” tambahnya.
“Melihat dari berita beberapa hari yang lalu yang dimana Pak Asmar mengatakan Stok BBM aman dan tidak ada kelangkaan, oke aman cuma kalau masih padat antrian di SPBU apakah itu disebut stok aman?, kalau bagi saya belum aman karena percuma masih tersedia tapi masih menimbulkan antrian yang juga berefek kemacetan dijalan raya operasional SPBU Selatpanjang, terang Ilham.