Pekanbaru, Literasiaktual.com – Tan Malaka adalah seorang Tokoh revolusioner, intelektual dan politik yang lahir pada tanggal 2 Juni 1897 di Nagari Pandan Gadang, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Indonesia. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan gerakan sosialis internasional. Nama aslinya adalah Ibrahim dengan gelar Sutan Malaka.
Beliau memulai karirnya sebagai guru di Batavia (sekarang Jakarta) pada awal tahun 1920-an. Pada saat itu, ia terlibat dalam gerakan buruh dan gerakan nasionalis melawan kolonialisme Belanda. Ia menjadi anggota aktif Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV), sebuah organisasi politik yang didirikan oleh Semaun, seorang pemimpin gerakan buruh.
Pada tahun 1921, ia menjadi anggota pendiri Partai Komunis Indonesia (PKI) dan menjadi pemimpinnya di Sumatera Barat. Ia juga aktif di Gerindo (Gerakan Rakyat Indonesia), sebuah organisasi politik yang mencoba menyatukan berbagai kelompok nasionalis di Indonesia. Pada tahun 1926, ia terlibat dalam Pemberontakan Delapan Bintang, sebuah upaya pemberontakan yang gagal terhadap pemerintahan kolonial Belanda. Setelah pemberontakan tersebut, ia ditangkap dan diasingkan ke Digoel Atas, sebuah penjara di Papua.
Selama pengasingannya, ia menulis banyak buku dan artikel tentang nasionalisme, Marxisme, dan perjuangan kemerdekaan. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah “Madilog” (Materialisme, Dialektika, Logika), sebuah studi tentang filosofi materialisme dialektika dan penerapannya dalam konteks Indonesia.