Namun Feri juga mengakui, bahwa disamping itu semua masih terdapat kekurangan atau persoalan yang belum tersentuh, ia tidak menampiknya, melainkan disebutnya merupakan tahapan yang belum terlaksana, berdasarkan skala prioritas.
“Jadi begini, semua persoalan itu tidak mungkin dapat diselesaikan semuanya sekaligus.. Itu tidak mungkin. Kecuali kita bisa menghadirkan kekuatan go’ib, seperti cerita kolosal dulu, Sangkuriang di Jawa Barat. Namanya pemerintah itu tergantung pada anggaran dan waktu. Tidak bisa terlepas dari kedua hal itu. Perencanaan dan realisasi, berarti terikat pada APBD dan waktu, sementara Muflihun baru menjabat 11 Bulan, atau kurang dari setahun, dan anggran pun sangat terbatas, wajar saja kalau masih ada yang belum dapat dikerjakan, ” Urai Feri.
Menurutnya, siapapun berhak untuk mengkritik pemerintah, konon di negara yang menganut sistem demokrasi, namun harus berdasarkan fakta serta objektif, tidak menyesatkan informasi atau sekedar menggiring opini, karena itu hanya akan membawa dampak destruktif kepada roda pemerintahan, dan akibatnya, warga lah yang akan dirugikan, jika layanan publik menjadi terganggu.
“Kita tidak boleh menilai pemimpin itu secara serampangan, itu tidak cerdas, harus mengetahui apa yang terjadi di dalam pemerintahan secara umum. Justru yang kita lihat masyarakat kota Pekanbaru puas dengan gaya kepemimpinan Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun. Berbagai Rewad dari Pemerintah pusat pun sudah diraihnya, itu adalah indikator yang tidak bisa kita pungkiri tentang capaian dan kemampuan seorang pemimpin, ” Pungkas Feri.