Lembaga yang dipimpinnya pun menyerukan kepada kedua Negara, Israel dan Palestina agar dapat menyadari akibat tindakan kekerasan yang telah terjadi di kedua Negara. Menurutnya, serumit apapun persoalan Negara antara Israel dan Palestina, sejatinya masih dapat dilakukan penyelesaian secara diplomasi dan duduk bersama dengan mengedepankan kesejahteraan umum dan kedamaian bagi seluruh rakyat Palestina dan Israel kedepan.
“Kepada kedua negara yang kini berperang, Israel dan Palestina, kami serukan, agar segera sadar dan pikirkanlah dan utamakan kesejahteraan rakyat kalian disana. Nyawa rakyat Israel dan Palestina terlalu berharga untuk dikorbankan hanya untuk pertikaian yang bersifat politis dan kepentingan. Kami dari Indonesia berharap demikian, dan selalu berdoa untuk keselamatan umat Israel dan Palestina dari kekejaman perang Timur Tengah, ” Kata Feri.
Diketahui, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) didirikan di San Francisco, Amerika Serikat pada 24 Oktober 1945 setelah berakhirnya Perang Dunia II. Namun, Sidang Majelis Umum yang pertama baru diselenggarakan pada 10 Januari 1946 di Church House, London yang dihadiri oleh wakil-wakil dari 51 negara.
Saat ini terdapat 192 negara yang menjadi anggota PBB. Semua negara yang tergabung dalam PBB menyatakan independensinya masing-masing. Sejak didirikan pada tahun 1945, negara-negara anggota PBB berkomitmen penuh untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional, mengembangkan hubungan persahabatan antar negara.”Ruang lingkup peran PBB mencakup penjaga perdamaian, pencegahan konflik dan bantuan kemanusiaan. Selain itu, PBB juga menanganii berbagai permasalahan mendasar seperti pembangunan berkelanjutan, lingkungan dan perlindungan pengungsi, bantuan bencana, terorisme, perlucutan senjata dan non-proliferasi, mempromosikan demokrasi, hak asasi manusia, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, pemerintahan, ekonomi dan pembangunan sosial, kesehatan, upaya pembersihan ranjau darat, perluasan produksi pangan, dan berbagai hal lainnya, dalam rangka mencapai tujuan dan mengkoordinasikan upaya-upaya untuk dunia yang lebih aman untuk ini dan generasi mendatang, ” Urai Mahasiswa semester akhir Magister Hukum jurusan Hukum Tata Negara Unilak Riau itu.