Berita

Fenomena Meltdown Di Jepang, Depresi Berlebihan?

Literasi
398
×

Fenomena Meltdown Di Jepang, Depresi Berlebihan?

Sebarkan artikel ini

Jepang, Literasiaktual.com – Jepang dikenal sebagai negara maju dengan masyarakat yang modern, inovatif dan berteknologi. Namun, di balik perkembangan dan kemewahannya, ada sisi gelap yang jarang disadari oleh banyak orang.

Salah satu masalah terbesar dari sisi gelap Jepang adalah depresi. Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang, prevalensi depresi telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Beberapa sumber, seperti Japan Times, menjelaskan bahwa lebih dari satu juta orang akan menerima perawatan untuk depresi pada tahun 2020. Masalah ini diperburuk oleh stigma yang terkait dengan depresi dan kurangnya dukungan kesehatan mental di masyarakat Jepang. Disintegrasi masyarakat, rendahnya angka kelahiran, dan ketidaksetaraan gender juga berkontribusi terhadap masalah ini.

Meltdown
Tiktok @darksidejapan mengunggah video viral seorang wanita Jepang, yang dikatakan mengalami depresi, menyalurkannya dengan memukul tiang sambil berteriak keras seolah-olah untuk mengekspresikan tekanan yang dia tahan.

Baca juga Efektivitas Kendaraan Bahan Bakar Listrik Dan Masa Depan Dunia Terhadap Pemanasan Global

Masalah lain di Jepang adalah angka kelahiran yang rendah. Jepang saat ini memiliki salah satu angka kelahiran terendah di dunia, dengan rata-rata hanya 1,36 anak per wanita.

Bekerja di Jepang sering kali sangat menegangkan dan beban kerja yang tinggi sering kali menyebabkan stres dan kelelahan.