Jakarta, (LA) – Kemitraan antara Indonesia dan Jepang terus menunjukkan perkembangan signifikan, khususnya di sektor industri otomotif. Sektor ini kini menjadi salah satu pilar utama hubungan bilateral kedua negara, sekaligus memberikan dampak besar bagi perekonomian nasional dan mendorong inovasi global.
Dukungan Jepang untuk Kendaraan Hybrid di Indonesia
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan harapannya agar Jepang lebih agresif dalam mengembangkan investasi di Indonesia, terutama pada kendaraan hybrid yang tengah mengalami pertumbuhan pesat. “Perusahaan otomotif Jepang di Indonesia telah mendominasi pasar lokal dan memainkan peran besar dalam ekspor kendaraan hybrid ke berbagai negara,” ungkap Agus dalam keterangan persnya, Kamis (23/1/2025).
Sebagai bentuk dukungan, pemerintah Indonesia telah memberikan insentif berupa diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 3 persen untuk semua jenis kendaraan hybrid, termasuk mild hybrid, full hybrid, dan Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV). Dengan insentif ini, Indonesia berharap mempercepat transisi menuju teknologi ramah lingkungan sekaligus mengukuhkan posisinya sebagai pusat produksi otomotif di Asia Tenggara.
Kontribusi Industri Otomotif Jepang
Industri otomotif Jepang di Indonesia telah menjadi motor penggerak utama perekonomian, dengan lebih dari 4,9 juta pelanggan yang dilayani oleh enam pabrik lokal. Pada tahun 2024 saja, sebanyak 128.000 unit kendaraan roda empat buatan Jepang terjual di pasar domestik, mencerminkan permintaan yang terus meningkat terhadap kendaraan ramah lingkungan.