Opini

PERLUNYA KERJASAMA EKONOMI KALTIM-KALTARA (2): ANALISIS INPUT-OUTPUT

Avatar
36
×

PERLUNYA KERJASAMA EKONOMI KALTIM-KALTARA (2): ANALISIS INPUT-OUTPUT

Sebarkan artikel ini

PERLUNYA KERJASAMA EKONOMI KALTIM-KALTARA (2): ANALISIS INPUT-OUTPUT

Oleh: Joko Supriyadi M.T.

Analisis Input-Output adalah kerangka analisis (analytical framework) yang menjelaskan secara kuantitatif saling-keterhubungan (interdependence) antar sektor ekonomi di suatu wilayah (Blair, 2009).

Analisis ini dikembangkan oleh Wassily Leontief pada tahun 1930an dan dianugerahi Medali Nobel atas karyanya tersebut pada 1973 karena diterapkan secara luas oleh pemerintah di seluruh dunia.
Badan Pusat Statistik (BPS,2016) membagi sektor ekonomi menjadi sektor Pertanian, Kehutanan, Perikanan, Pertambangan, Penggalian, Industri Pengolahan, Pengadaan Listrik, Gas, Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang, Konstruksi, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, Transportasi dan Pergudangan, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Informasi dan Komunikasi, Jasa Keuangan dan Asuransi, Real Estate, Jasa Perusahaan, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, Jasa Pendidikan, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial dan Jasa lainnya. Klasifikasi sektor ekonomi dapat dibuat sesuai kebutuhan menjadi lebih detail (specific) dimana terdapat sub sektor atau dibuat umum dengan cara digabungkan menjadi satu sektor dengan ciri khas produk yang sejenis.

Setiap sektor tersebut menghasilkan output berupa barang dan jasa yang dijual (supply) untuk memenuhi permintaan-permintaan (demand). Ada dua jenis Demand, yakni permintaan bahan baku industri atau disebut juga permintaan antara (intermediate demand) dan permintaan barang jadi atau disebut juga permintaan akhir (final demand). Final Demand terdiri dari permintaan barang-barang rumah tangga (Household Consumption), permintaan barang modal usaha (investment), permintaan belanja pemerintah (Government Expenditure) dan permintaan luar negeri (export).

Tinggalkan Balasan