Turut hadir mendukung langsung di lokasi adalah Ketua KONI Berau Taupan Madjid, Kepala Dispora H Amiruddin, hingga Kasat Lantas Polres Berau AKP Wulyono. Kehadiran para pejabat ini menunjukkan betapa seriusnya dukungan pemerintah untuk dunia otomotif Berau.
Kabar yang paling bikin rider dan pecinta otomotif sumringah datang dari bocoran Agus Uriansyah. Ia memastikan bahwa pembangunan sirkuit balap permanen di Berau ditargetkan mulai terealisasi pada 2026.
“Kalau fasilitasnya siap, para rider punya arena sendiri yang lebih aman, terarah, dan profesional. Jadi nggak perlu lagi balapan liar di jalan,” jelas Agus.
Rencana ini jelas jadi angin segar bagi pembalap muda maupun komunitas otomotif. Dengan adanya sirkuit permanen, pembinaan atlet bisa lebih maksimal, sekaligus meminimalisir aksi kebut-kebutan liar di jalanan umum.
Event ini bukan cuma milik masyarakat Berau. Peserta datang dari berbagai kota besar di Kaltim, mulai dari Kutai Timur, Bontang, Balikpapan, Samarinda, hingga rider tuan rumah sendiri. Atmosfer kompetisi kian terasa panas ketika pembalap saling adu kecepatan dengan teknik meliuk di tikungan yang memacu adrenalin penonton.
“Ini bukan sekadar event balap, tapi juga ajang silaturahmi antar rider dan komunitas otomotif di Kalimantan Timur. Atmosfernya luar biasa, sportivitasnya juga terjaga,” ungkap salah satu penonton dengan wajah sumringah.
Dari balik gemuruh mesin hingga sorak-sorai penonton, Road Race Seri 7 ini membuktikan bahwa Berau punya potensi besar melahirkan talenta balap motor terbaik. Event ini bukan hanya tentang siapa yang tercepat di lintasan, tapi juga bagaimana mencetak generasi atlet otomotif yang berkelas.














