Pekanbaru, (LA) – Pemerintah resmi merilis hasil seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap 1. Dalam pengumuman tersebut, kode khusus seperti R2/L dan R3/L menarik perhatian karena menentukan status kelulusan peserta.
Makna Kode R2/L dan R3/L
- Kode R2/L: Menunjukkan eks Tenaga Honorer Kategori II (THK-II) yang lulus seleksi berdasarkan prioritas pemerintah.
- Kode R3/L: Merujuk pada peserta non-ASN yang terdata di Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan dinyatakan lulus seleksi.
Peserta dengan kode ini dipastikan akan diangkat sebagai PPPK penuh waktu, sementara peserta dengan kode R2 atau R3 tanpa tambahan “L” hanya akan diangkat sebagai PPPK paruh waktu.
Kebijakan PPPK Paruh Waktu
Kebijakan baru ini dirancang untuk mengakomodasi tenaga honorer yang belum mendapatkan formasi penuh waktu. Langkah ini memastikan tenaga honorer yang telah terdaftar di database BKN mendapatkan kepastian status sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Pemerintah berkomitmen mengangkat semua tenaga honorer menjadi ASN, memberikan kepastian hukum dan meningkatkan kesejahteraan mereka,” ujar perwakilan BKN.
Dukungan dari Legislatif
Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Mardani Ali Sera, menyoroti pentingnya kebijakan ini. Menurutnya, semua tenaga honorer harus mendapatkan pengakuan sebagai ASN penuh waktu.
“Kontribusi tenaga honorer sangat besar bagi kemajuan bangsa. Pemerintah harus mempercepat proses ini untuk memberikan kepastian status mereka,” tegas Mardani.
Peningkatan Profesionalisme ASN
Kebijakan ini didukung oleh Undang-Undang ASN Tahun 2023 yang mengatur penilaian kinerja ASN secara ketat. Jika seorang ASN tidak memenuhi standar kerja, posisinya dapat digantikan oleh PPPK paruh waktu yang menunjukkan kinerja unggul.
