Jakarta, (LA) – Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko, memperingatkan bahwa anak muda yang tidak mampu beradaptasi dengan teknologi menghadapi risiko besar jatuh ke dalam kemiskinan. Pernyataan ini disampaikan Budiman dalam sebuah sesi di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Kamis (26/6/2025).
“Berpikir strategis bukan hanya soal jangkauan global, tapi bagaimana cara memanfaatkan jangkauan itu untuk menciptakan peluang,” ujar Budiman. Ia menekankan pentingnya kemampuan berpikir strategis untuk menghadapi tantangan masa depan.
Generasi Muda: Otentik, Kritis, dan Sadar Isu Global
Menurut Budiman, generasi Z dan Alpha memiliki karakteristik unik, seperti pemikiran otentik, kritis, dan kesadaran tinggi terhadap isu global. Namun, mereka memerlukan pembekalan khusus untuk dapat berpikir strategis dalam memanfaatkan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI).
Ia menegaskan bahwa pemanfaatan teknologi adalah kunci untuk membuka akses terhadap ilmu pengetahuan, modal, dan pasar. Dengan menguasai teknologi, generasi muda dapat menciptakan inovasi dan keluar dari lingkaran kemiskinan.
Teknologi sebagai Jalan Keluar dari Kemiskinan
Budiman mengungkapkan bahwa salah satu penyebab utama kemiskinan adalah ketidakmampuan seseorang mengikuti perkembangan teknologi. “Teknologi bukan hanya alat, tetapi juga jembatan untuk menciptakan peluang baru,” tambahnya.
Ia berharap peserta kursus di Lemhanas dapat menyebarkan wawasan ini, terutama kepada generasi muda yang berada di lingkungan mereka. Hal ini penting untuk memastikan generasi Z dan Alpha mampu menghadapi masa depan yang semakin dipengaruhi oleh teknologi.