Riau, (LA) – Dalam upaya menjaga transparansi dan netralitas pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau merilis sembilan nama calon panelis yang akan menjadi tim penguji pada debat publik putaran kedua yang dijadwalkan pada 17 November 2024. Pengumuman ini sengaja dilakukan untuk membuka ruang bagi masyarakat memberikan masukan terkait netralitas dan kredibilitas para panelis yang terlibat.
Nama-nama calon panelis ini antara lain adalah Dr. Hendri Mahardi, SE., M.Pd dari Universitas Riau, Prof. Junaidi yang merupakan Rektor Universitas Lancang Kuning, dan Dr. Marhan Effendi, M.H.Kes, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Riau. Di samping itu, turut serta akademisi dan praktisi dari berbagai universitas seperti Dr. Agus Salim, S.Kep., M.Si dari Universitas Awal Bros, Dr. Panca Setyo Prihatin, S.IP dari Universitas Islam Riau, Prof. Dr. Hj. Sri Indarti, S.E., M.Si yang menjabat sebagai Rektor Universitas Riau, Mizan Asnawi, S.E., M.Ec.Dev dari Universitas Muhammadiyah Riau, serta Dr. Hendri Sayuti, M.Ag dan Dr. Mustiqowati Ummul Fithriyyah, M.Si yang masing-masing adalah dosen dari Universitas Islam Negeri (UIN).
Menurut Ketua KPU Riau, Rusidi Rusdan, langkah ini diambil untuk merespons kritik dari berbagai kalangan pada debat pertama yang sempat viral. Pada debat pertama, KPU Riau mendapatkan kritikan terkait adanya dugaan afiliasi panelis dengan salah satu pasangan calon, yang membuat sebagian masyarakat mempertanyakan netralitas penyelenggara. Salah satu kritik yang dimuat media ini dalam berita sebelumnya datang dari Rifky Rizal Zaman, S.H., Ketua Umum Forum LEMPAR, yang mengungkapkan kekhawatiran akan potensi ketidaknetralan tersebut.
“Kami ingin memastikan bahwa debat publik ini berjalan dengan netral dan profesional. Dengan mempublikasikan nama-nama panelis sejak awal, kami berharap masyarakat dapat memberikan masukan yang konstruktif untuk menjamin netralitas mereka,” ungkap Rusidi Rusdan dalam keterangan resminya.
Langkah ini pun mendapat apresiasi dari Rifky Rizal Zaman, S.H., yang menilai bahwa keterbukaan KPU Riau merupakan langkah yang positif dalam merespons kritik dan menjaga transparansi.
“Kami mengapresiasi KPU Riau yang bersedia mendengarkan masukan dari masyarakat dan berani mempublikasikan nama-nama calon panelis. Ini adalah langkah transparan untuk menjaga integritas dan menjamin netralitas debat Pilkada Riau,” ujar Rifky.
Dengan mempublikasikan daftar calon panelis ini, KPU Riau berharap masyarakat dapat memberikan tanggapan atau masukan sebelum debat dilaksanakan. Rusidi Rusdan mengajak masyarakat untuk tetap aktif berpartisipasi dalam menjaga jalannya pemilu yang adil dan demokratis.
Debat kedua ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Riau untuk melihat komitmen pasangan calon dalam menawarkan solusi atas berbagai isu strategis di provinsi tersebut. Diharapkan dengan netralitas panelis yang terjaga, jalannya debat akan semakin objektif dan independen, menciptakan atmosfer politik yang sehat dan demokratis di Riau.
Penulis: Risman