“Jika hanya satu mesin yang rusak, mesin kedua seharusnya masih dapat memberi daya pada roda pendaratan. Hal ini mengindikasikan kemungkinan adanya kerusakan sistemik tambahan,” katanya.
Analisis Video dan Dugaan Penyebab Lain
Video yang beredar menunjukkan pesawat tidak memperpanjang roda pendaratan saat mendekati landasan pacu. Para ahli sepakat bahwa roda pendaratan yang tidak berfungsi adalah penyebab langsung kecelakaan.
“Dalam kasus pendaratan tanpa roda, pesawat harus menciptakan lebih banyak tarikan dengan sayap untuk melambat, tetapi ini tidak terlihat dalam video,” kata Choi.
Ia menduga kedua mesin pesawat mengalami kegagalan total, sehingga perintah pilot untuk memperpanjang roda pendaratan tidak dapat diteruskan.
Pentingnya Investigasi Menyeluruh
Para ahli menyerukan penyelidikan yang lebih mendalam untuk memastikan penyebab kecelakaan pesawat Jeju Air. Selain faktor serangan burung, kemungkinan cacat pada badan pesawat atau perawatan yang buruk juga perlu diperiksa.