Budaya

Awal Mula Perdagangan dan Perekonomian di Kerajaan Siak

Literasi
1197
×

Awal Mula Perdagangan dan Perekonomian di Kerajaan Siak

Sebarkan artikel ini

Siak, Literasiaktual.com – Sejak zaman dahulu lokasi Kepulauan Melayu merupakan tempat persilangan lalu lintas laut yang menghubungkan benua timur dan benua barat. Navigasi dengan kapal layar sejak awal telat dilakukan terutama menempuh jalur menyusur pantai. Akibat dengan dikenalnya astronomi atau ilmu bintang dan sistem angin yang berlaku di lautan, pelayaran tersebut membentuk kota-kota pelabuhan serta pusat-pusat kerajaan.

Dari kota-kota pelabuhan dan ibukota kerajaan terkumpul hasil bumi dan barang dagangan yang menimbulkan ramainya perdagangan dan pelayaran. Kota-kota pelabuhan itu menjadi terminal jalur perfagangan antara Teluk Persia, Jazirah Arab, dan secara bersambung melawati Gujarat, Malabar, Koromandel, dan sampai ke Nusantara. Di Sisi Lain, Agus Salim mengatakan bahwa jalan laut ke timur ini tertulis di dalam kitab-kitab Arab. Sesudah menyusur pantai semenanjung India sampai ke Ceilon di Pesisir Malabar terus masuk ke lautan besar di sebelah ceilon. Dari situ terus ke ujung utara pulau Sumatera melalui Selat Malaka ke Kedah, lalu ke selatan sampai di Palembang menyeberang ke Pulau Jawa dan menyusur Pantai Utara Pulau Jawa, balik pula ke Utara dan selama lima belas hari di laut sampai di Kamboja. Dari Kamboja menyusur pantai melalui Cochin-China sampai ke Pesisir Tiongkok.

Kerajaan Siak
Sumber : Sejarah Kerajaan Siak

Perjalanan sepanjang pesisir tersebut butuh waktu empat puluh hari dan kembali pada musim angin selama empat puluh hari. Disinilah terjadi transaksi perdagangan ketika berlabuh di pelabuhan sehingga menunjang kesejahteraan masyarakat dan kerajaan.

Setelah Siak menjadi kerajaan mandiri pada tahun 1723, maka perekonomian Siak sepenuhnya di bawah Pengawasan Raja Kecik. Meskipun kawasan Siak pada masa itu hanya menghasilkan hasil hutan(rotan, madu, lilin, gaharu, cula badak, gading gajah) saja, tetapi karena wilayahnya berada di sepanjang sungai yang menuju Selat Malaka, maka wilayahnya selalui ramai di lalui oleh kapal-kapal niaga yang bolak balik menuju pelabuhan raya Malaka. Dan di wilayah Kerajaan Siak mengalir tiga sungai besar yaitu sungai Siak, sungai Kampar, dan sungai Rokan, ditambah pula dengan sungai kecil lainnya yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi bagi kehidupan masyarakat karena merupakan urat nadi perhubungan sebagai transportasi serta mobilitas barang.

Sumber : Sejarah Kerajaan Siak

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *