TNI/POLRI

Edukasi Unik Satlantas Inhu: Helm untuk Anak, Cokelat untuk Pengendara Taat

Literasi
27
×

Edukasi Unik Satlantas Inhu: Helm untuk Anak, Cokelat untuk Pengendara Taat

Sebarkan artikel ini

Inhu, (LA) – Pagi yang berbeda terasa di Simpang Pos Persahabatan, Kota Rengat, Kamis (17/7/2025). Suara kendaraan roda dua yang melintasi Jalan R. Soeprapto mendadak melambat, bukan karena razia tilang, tetapi karena senyum ramah dan sapaan hangat dari personel Satlantas Polres Indragiri Hulu (Inhu) yang membagikan cokelat, stiker, dan brosur kepada pengendara.

Inilah cara unik dan humanis jajaran Satlantas Polres Inhu dalam mengedukasi masyarakat lewat Operasi Patuh Lancang Kuning 2025. Kegiatan bimbingan dan penyuluhan (Binluh) ini dipimpin langsung oleh Kasat Lantas AKP Eri Asman, sebagai bagian dari pendekatan preemtif kepolisian.

“Kami tidak hanya fokus pada penindakan. Edukasi adalah kunci. Tujuan kami adalah membangun kesadaran pengendara akan pentingnya keselamatan, bukan karena takut ditilang, tapi karena peduli,” ujar Kapolres Inhu AKBP Fahrian Saleh Siregar.

Melalui kegiatan ini, personel Satlantas mengingatkan pengendara pentingnya menggunakan helm standar nasional, termasuk bagi anak-anak yang dibonceng. Sebagai bentuk apresiasi, pengendara yang patuh diberikan cokelat, simbol kecil dari penghargaan terhadap kesadaran mereka menjaga keselamatan di jalan raya.

“Anak saya sekarang jadi tahu kenapa harus pakai helm. Dia senang dapat cokelat dan malah minta terus pakai helm,” ungkap seorang ibu pengendara yang membawa anaknya.

Suasana pun terasa hangat dan akrab. Polisi tak lagi dipandang menakutkan, melainkan sebagai mitra masyarakat. Polres Inhu berharap, lewat pendekatan simpatik ini, masyarakat lebih terbuka menerima pesan-pesan keselamatan berlalu lintas.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Ops Patuh Lancang Kuning 2025 yang akan terus berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Selain edukasi, penegakan hukum tetap dilakukan terhadap pelanggaran lalu lintas yang berpotensi membahayakan pengguna jalan lain.

“Kami ingin membangun kemitraan yang kuat dengan masyarakat. Polisi bukan untuk ditakuti, tapi menjadi sahabat dalam menciptakan jalan raya yang aman, nyaman, dan manusiawi,” tutup AKBP Fahrian.

Tinggalkan Balasan