PekanbaruPendidikan

KKN Tematik Literasi UNRI Hadirkan Kelas Ceria untuk Anak-anak Kampar

Literasi
5
×

KKN Tematik Literasi UNRI Hadirkan Kelas Ceria untuk Anak-anak Kampar

Sebarkan artikel ini
Program Kelas Ceria Desa adalah bagian dari KKN Tematik Literasi oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Riau Tahun 2025. Sumber : Media Center Riau

Kampar, (LA) – Suasana ceria menyelimuti Perpustakaan Tuan Said, Desa Sipungguk, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar, saat puluhan anak dengan antusias mengikuti kegiatan Kelas Ceria Desa. Program edukatif ini merupakan bagian dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi Universitas Riau (UNRI) 2025.

Pada Sabtu (19/7), kegiatan yang digelar rutin tiga kali sepekan ini mendapat kunjungan istimewa dari dosen pembimbing lapangan yang melakukan monitoring dan evaluasi (monev) langsung. Kedatangan mereka disambut hangat oleh mahasiswa dan anak-anak peserta program.

Kelas Ceria Desa digagas oleh mahasiswa lintas jurusan—dari agroteknologi, akuntansi, manajemen bisnis, hingga budidaya perairan—angkatan 2022. Meski berasal dari latar belakang akademik berbeda, mereka bersatu dalam satu misi: menanamkan kecintaan membaca pada anak-anak desa.

Ketua kelompok KKN, Dadan Hermawan, mengungkapkan kebahagiaannya melihat semangat anak-anak yang kian meningkat. “Ada yang datang lebih awal dari kami karena tak sabar menunggu kelas dimulai,” ujarnya.

Program ini dirancang jauh dari kesan kaku. Dengan metode dongeng interaktif, permainan kartu huruf, dan tantangan membaca cepat, anak-anak diajak menyelami dunia literasi dalam suasana menyenangkan. Hasilnya, tak sedikit anak yang enggan pulang saat sesi usai.

“Alhamdulillah, anak-anak justru tak ingin kegiatan cepat selesai,” kata Dadan.

Bagi para mahasiswa, pengalaman ini bukan sekadar tugas akademik, melainkan proses belajar tentang empati, komunikasi efektif, dan keterlibatan sosial. “Kami belajar menjadi pendengar, fasilitator, sekaligus teman bagi mereka,” tambahnya.

Kegiatan ini menjadi contoh nyata pengabdian mahasiswa yang berdampak langsung pada masyarakat, sejalan dengan semangat UNRI Berdampak—sebuah visi untuk memastikan ilmu yang dipelajari memberi manfaat nyata bagi lingkungan sekitar.

KKN di Desa Sipungguk mungkin hanya berlangsung dua bulan, namun jejaknya akan terus membekas—khususnya di hati anak-anak yang mulai jatuh cinta pada buku dan pengetahuan.

Lebih dari sekadar mengajarkan membaca, mahasiswa UNRI membangun rasa ingin tahu, kepercayaan diri, dan keberanian berekspresi—benih-benih penting dalam tumbuh kembang generasi literat masa depan.

Tinggalkan Balasan