NasionalOpini

“Bangkit Melawan Ketimpangan: Seruan Joko Supriyadi untuk Rakyat Kaltim-Kaltara”

Avatar
42
×

“Bangkit Melawan Ketimpangan: Seruan Joko Supriyadi untuk Rakyat Kaltim-Kaltara”

Sebarkan artikel ini

"Bangkit Melawan Ketimpangan: Seruan Joko Supriyadi untuk Rakyat Kaltim-Kaltara"

Secara politik, kita punya bendera.
Punya presiden.
Punya parlemen.
Punya lagu kebangsaan.
Tapi apakah rakyat sudah benar-benar berdaulat atas tanahnya, hutannya, lautnya, dan hidupnya sendiri?

Lihatlah kenyataan hari ini.
Kekayaan alam kita batu bara, sawit, gas, minyak siapa yang menguasai?
Rakyat? Tidak.
Negara? Tidak sepenuhnya.
Yang menguasai adalah korporasi besar, asing maupun domestik, yang bekerja sama dengan elit-elit penguasa.
Mereka ambil hasil bumi, sedot kekayaan tanah air,
lalu rakyat hanya jadi kuli di tanah sendiri.

Itulah wajah penjajahan modern: kapitalisme.
Ia tidak datang dengan senjata dan serdadu,
tapi dengan perjanjian investasi dan pasal-pasal perizinan.
Ia tidak menjajah lewat VOC,
tapi lewat kontrak tambang dan konsesi lahan ribuan hektar.

Dulu Belanda menjajah kita 350 tahun.
Tapi hari ini kita dijajah oleh sistem yang lebih licik, lebih rapi, dan lebih menyakitkan.
Dijajah oleh segelintir elite yang menyandera negara ini demi keuntungan pribadi.

Apa gunanya merdeka kalau petani tak punya tanah?
Apa gunanya merdeka kalau buruh hanya dibayar upah minimum tapi harga sembako terus naik?
Apa gunanya merdeka kalau rakyat diusir demi pembangunan jalan tol dan pabrik sawit?
Apa gunanya merdeka kalau mahasiswa takut bicara, kalau aktivis dibungkam?

Kemerdekaan sejati bukan hanya lepas dari penjajah asing,
tapi juga lepas dari penindasan ekonomi dan ketimpangan sosial.
Kemerdekaan sejati adalah ketika rakyat bisa makan dari hasil kerja sendiri,
bisa sekolah tanpa harus menjual tanah warisan,
bisa hidup tanpa takut digusur.

Tinggalkan Balasan