NasionalOpini

“Bangkit Melawan Ketimpangan: Seruan Joko Supriyadi untuk Rakyat Kaltim-Kaltara”

Avatar
45
×

“Bangkit Melawan Ketimpangan: Seruan Joko Supriyadi untuk Rakyat Kaltim-Kaltara”

Sebarkan artikel ini

"Bangkit Melawan Ketimpangan: Seruan Joko Supriyadi untuk Rakyat Kaltim-Kaltara"

Lalu dengan suara keras penuh semangat, ia berteriak: “Jangan takut mengkritik!” Ia menatap kerumunan, penuh api dalam mata. “Kritik bukan kejahatan! Kritik adalah cahaya! Tanda bahwa rakyat masih hidup, bahwa kita belum menyerah! Jangan mau dibungkam! Jangan mau dijinakkan oleh janji-janji palsu yang basi!”

Di tengah gemuruh tepuk tangan, Joko menyampaikan pesan penutup yang tak bisa dilupakan: “Melawan bukanlah kebencian. Melawan adalah bentuk tertinggi dari cinta. Dan cinta sejati bukan diam, tapi bertindak. Kolaborasi bukan pilihan, tapi keharusan. Dan kritik bukan sekadar suara, tapi tonggak sejarah untuk masa depan!”

Ia tidak menawarkan kekuasaan. Ia tidak menjual mimpi instan. Tapi ia menyulut kesadaran bahwa negeri ini bukan milik segelintir elit atau korporasi, tapi milik semua rakyat yang selama ini diam, dipinggirkan, dan dijadikan obyek eksploitasi.

Sebelum turun dari podium, dengan nada pelan namun menusuk, ia berkata:

“Kita ini satu luka, satu suara, satu perlawanan. Saatnya kita tulis ulang sejarah kita sendiri bukan dengan pena para penguasa, tapi dengan langkah kaki kita sendiri!”

Mari kita melihat pion sejarah Kemerdekaan yang Masih Tertunda, Kita Merdeka Secara Politik, Tapi Dijajah Secara Ekonomi

Saudara-saudara s
Hari ini kita berdiri di atas tanah yang katanya sudah merdeka.
17 Agustus 1945 kita proklamasikan kemerdekaan,
Bung Karno dan Bung Hatta menyatakan Indonesia bebas dari penjajahan asing.
Tapi mari kita renungkan bersama:
Benarkah kita benar-benar merdeka?

Tinggalkan Balasan