Nasional

Viral di TikTok, Festival Pacu Jalur Kuansing Jadi Magnet Global: Aura Farming Bocah Pendayung Curi Perhatian Dunia

Literasi
66
×

Viral di TikTok, Festival Pacu Jalur Kuansing Jadi Magnet Global: Aura Farming Bocah Pendayung Curi Perhatian Dunia

Sebarkan artikel ini

Kuansing, (LA) – Festival Pacu Jalur, tradisi mendayung perahu panjang khas Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, kini mendunia. Perhelatan budaya yang saban Agustus digelar di Tepian Narosa, Taluk Kuantan, ini mendadak viral di TikTok lewat tren Aura Farming. Bocah-bocah pendayung yang tampil penuh percaya diri, diiringi lagu “Young Black & Rich” karya Melly Mike, sukses memikat jutaan warganet lintas negara.

Pacu Jalur dan Aura Farming: Ketika Tradisi Bertemu Tren Digital

Fenomena Aura Farming, yang pertama kali dikenal luas pada September 2024 lewat platform Know Your Meme, mengacu pada individu yang mampu memancarkan aura “tokoh utama”. Dalam Pacu Jalur, bocah pendayung dengan gerakan lincah dan ekspresi penuh konsentrasi menjadi simbol main character energy yang dikagumi pengguna internet global.

“Ini bukti bahwa budaya lokal kita punya daya tarik universal,” ujar Kadispar Riau Haji Roni Rakhmat, Rabu (2/7/2025).

Warisan Budaya yang Tumbuh dari Sungai Kuantan

Secara etimologis, “pacu” berarti lomba dan “jalur” merujuk pada perahu panjang tradisional. Pacu Jalur bukan sekadar perlombaan, tapi ritual budaya yang hidup sejak era kolonial. Dulu, jalur digunakan sebagai alat transportasi air untuk mengangkut hasil bumi dan penumpang. Kini, perahu sepanjang 40 meter itu berubah menjadi simbol kebanggaan daerah dan alat pemersatu masyarakat.

Dalam festival, satu jalur diawaki oleh 50–60 orang, dengan peran mulai dari tukang concang (komando), tukang pinggang (kemudi), tukang tari (pengiring ritme), hingga tukang onjay (pembantu keseimbangan). Perlombaan dimulai dengan dentuman tiga kali meriam karbit, memecah keheningan di antara ribuan penonton.

Tinggalkan Balasan