Riau, LiterasiAktual.com – Bencana banjir bandang atau “Galodo” yang menghantam wilayah Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh memantik kepedulian mendalam dari para perantau. Paguyuban Keluarga Besar Rang Chaniago (KBRC) Provinsi Riau bergerak cepat menggalang solidaritas untuk membantu saudara-saudara yang terdampak musibah tersebut.

Ketua KBRC Provinsi Riau, Datuak Sinaro Panjang Buyung Achmad, SH., MH., memimpin langsung inisiatif ini dengan menghimpun donasi dari para dunsanak (kerabat) yang tersebar di berbagai daerah, mulai dari Pekanbaru, Siak, Bengkalis, Dumai, Pelalawan, hingga Indragiri Hulu (Inhu).
“Alhamdulillah, kepedulian dunsanak kita sangat tinggi untuk korban Galodo di Bumi Minang, Sumut, dan Aceh. Bantuan ini segera kami salurkan dan kami akan turun langsung ke lokasi,” ujar Datuak Sinaro Panjang.

Datuak Sinaro Panjang Buyung Achmad SH.MH bersama Ketua Ketua KBRC Siak Pekanbaru InHu Dumai Bengkalis
Rapat koordinasi penyaluran bantuan bencana Galodo
Hal senada disampaikan oleh Ketua Pelaksana Ryan Gindo Chaniago yang didampingi Ketua KBRC Pekanbaru, Eriswandi, SE. Mereka menegaskan bahwa aksi ini adalah wujud nyata ikatan persaudaraan dan kepedulian perantau Riau terhadap kampung halaman dan daerah tetangga yang sedang diuji cobaan berat.

Logistik Siap Diberangkatkan
Untuk memastikan penyaluran bantuan berjalan lancar, Ketua Harian KBRC, Ajo Al (H. Alfalima), telah ditunjuk untuk mengoordinasikan tim lapangan. H. Alfalima merincikan bahwa antusiasme donasi dari anggota KBRC sangat luar biasa.
Bantuan yang berhasil dihimpun meliputi uang tunai sebesar Rp 109 juta serta bantuan logistik dalam jumlah besar. Logistik tersebut terdiri dari 5 ton beras, kebutuhan pangan seperti telur, mie instan, dan minyak goreng, serta kebutuhan sanitasi berupa popok anak dan sabun mandi. Selain itu, terkumpul pula lebih dari 250 karung pakaian layak pakai.
Rencananya, tim relawan akan diberangkatkan pada hari Minggu, 14 Desember 2025, pukul 17.00 WIB. Sebanyak 25 personel disiapkan untuk mengawal misi kemanusiaan ini.
“Mohon doa restu agar kami selamat dalam perjalanan pergi dan pulang, serta amanah ini dapat tersampaikan dengan baik kepada para korban,” tutup H. Alfalima. (***)














