10 Jilid Sejarah untuk Bangsa
Menariknya, penulisan sejarah Indonesia ini dirancang dalam format 10 jilid buku. Upaya ini menjadi yang pertama sejak lebih dari dua dekade terakhir, menandai kebangkitan historiografi nasional setelah vakum selama kurang lebih 26 tahun.
Proyek penulisan ini juga dibahas secara khusus dalam rapat yang digelar di Ruang Komisi X DPR RI, Gedung Nusantara I. Rapat tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, yang menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini.
Menulis Ulang Sejarah, Menulis Ulang Masa Depan
Penulisan ulang sejarah bukan hanya untuk memperbaiki masa lalu, tetapi juga sebagai fondasi membentuk masa depan. Dengan narasi yang lebih adil dan inklusif, generasi muda Indonesia diharapkan memiliki kesadaran sejarah yang kuat dan tidak lagi terbebani oleh warisan sudut pandang asing.
Kemenbud menargetkan keterlibatan publik dalam proyek ini sebagai bentuk demokratisasi pengetahuan sejarah. Buku ini bukan hanya milik akademisi, tetapi milik seluruh rakyat Indonesia.