Langkah ini pun diapresiasi oleh pihak RT dan warga, meski mereka tetap menekankan bahwa solusi yang diambil harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan bukan hanya sebagai tindakan sementara.
Tindakan yang dilakukan oleh pihak perusahaan adalah pemasangan pipa air di titik-titik rawan genangan dari kolam lobang tambang dan mengalirkan ke lobang yang lebih besar.
Hingga pihak PT.BJU enciptakan solusi bagi warga untuk terbebas dari risiko banjir akibat lubang tambang terbuka tersebut.
“Ini bagian dari upaya pencegahan. Kami tidak ingin kejadian serupa terus berulang ungkap salasatu pihak dari PT BJU.
Selaras dengan itu,Pak Rt mengakui sudah bertindak dalam mewujudkan harapan warga agar sebelum curah hujan semakin tinggi tidak terjadi resiko yang tidak di inginkan.
“Jangan sampai ada resikonya di belakang jika tidak di tangani hanya karena kelalaian penanganan lingkungan,” tegas Ketua RT.
Pak RT Sebagai mediator juga menambahkan,bahwa komunikasi dengan perusahaan harus terus dibuka agar warga mendapatkan kepastian tentang tanggung jawab jangka panjang, termasuk soal kewajiban reklamasi lubang tambang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku yang sebelumnya beberapa warga telah melakukan penanganan darurat dengan menggali parit secara swadaya.
Kini warga mengaku lega karena ada upaya nyata dari pihak perusahaan. Namun, mereka berharap pemerintah daerah dan instansi terkait ikut turun tangan untuk memastikan bahwa tindakan PT BJU bukan sekadar respons sesaat, melainkan bagian dari komitmen penuh terhadap pengelolaan pascatambang yang berkelanjutan dan berkeadilan bagi masyarakat sekitar.