PEKANBARU (LA) – Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Kecamatan Senapelan digelar di Masjid Raya Pekanbaru, menyajikan perpaduan antara nilai-nilai religius dan sejarah kota. Pemilihan lokasi ini memiliki makna khusus mengingat kawasan Senapelan merupakan cikal bakal Kota Pekanbaru.
Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, menyampaikan apresiasi atas antusiasme masyarakat dalam menyemarakkan acara tersebut. “Pawainya luar biasa, semua ikut berpartisipasi. MTQ ini benar-benar meriah,” ujar Agung.
Camat Senapelan, Wira Setiadi, menekankan bahwa penyelenggaraan MTQ di Masjid Raya Pekanbaru memiliki makna ganda. “Masjid Raya ini titik awal berkembangnya Pekanbaru. MTQ di sini tidak hanya bernilai religius, tetapi juga historis,” kata Wira.
Sebagai bentuk penghormatan kepada sejarah, Wali Kota juga melakukan ziarah ke makam Marhum Pekan, pendiri kota yang dimakamkan di sekitar masjid.
MTQ tahun ini diikuti oleh 48 peserta hasil seleksi dari tingkat kelurahan. Cabang lomba terbagi menjadi Tilawah yang digelar di Astaka Utama, dan Tahfiz yang dilaksanakan di TK/MDTA Masjid Raya untuk menciptakan suasana yang tenang dan kondusif.
Highlight Kegiatan:
· Lokasi: Masjid Raya Pekanbaru (situs bersejarah)
· Peserta: 48 peserta hasil seleksi kelurahan
· Cabang lomba: Tilawah dan Tahfiz
· Nilai plus: Perpaduan religiusitas dan pelestarian sejarah
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap Al-Qur’an, tetapi juga memperkuat kesadaran akan akar sejarah kota. “MTQ bukan sekadar perlombaan. Semoga melahirkan generasi Qurani yang berakhlak mulia,” pungkas Wira.
